Botol itu harganya mungkin tidak seberapa, tapi ia menyimpan banyak kenangan berharga, karena dulu telah menyertai perjalanan umrohku. Nanti jika selesai acara, akan aku sempatkan untuk mengambilnya.
Susunan acara seminar cukup padat, dimulai jam delapan pagi sampai jam empat sore. Begitu selesai, aku memesan grab menuju terminal, Aku masih teringat botol minum kesayanganku.
"Pak, saya mau mengambil barang yang tertinggal di losmen," kataku kepada tukang grab, karena arah ke terminal ternyata tidak melewati losmen. "Bisa mengantar ke sana, nanti saya tambah! Cuma ambil barang!"
"Iya tidak apa-apa, Mas!"
Sampai di tempat tujuan. Di ujung jalan di mana terdapat losmen nomor ganjil, ternyata berupa bangunan tua yang tampak tidak berpenghuni. Bangunan itu semakin terlihat horor karena tak terawat. Kali ini halaman depannya tampak dipenuhi tanaman liar yang lebat menyemak.
"Mas yakin ini tempatnya?" tanya bapak ojek terlihat keheranan.
"Iya pak!"
"Mas yakin semalam menginap di sini?"
Dilihat pada sore hari saja, bangunan luas itu tampak menyeramkan. Tak ada penerangan sama sekali. Di pintu pagar tampak sarang laba-laba, menggambarkan sudah lama tidak pernah dibuka.
"Sepertinya iya pak! Tapi tidak seperti ini!" Aku kemudian ingat warung tempat beli makan semalam. "Ayo ke warung di pertigaan sana, Pak!" ajakku kemudian.
Untungnya warung masih sepi pembeli. "Bu, masih ingat saya yang kemarin malam beli makan di sini?" tanyaku kepada pemilik warung.