"Apa ada masalah dengan mereka?"
"Tidak juga, kadang aku kurang paham dengan bahasa mereka." Â Â Â Â Â Â Â
"Kamu wanita yang cerdas, aku yakin kamu bisa meladeni mereka."
Setelah rambutnya benar-benar sudah rapi, Lusi berbalik menghadap Bobby, "Apa kamu sudah yakin sumber kita ada di Badan Intelijen Negara?"
"Si penjual mengatakan demikian." Jawab Bobby.
"Kenapa harus repot menggali informasi? Tentukan saja lokasi jual-belinya."
Bobby tersenyum sambil membelai rambut Lusi, "Aku ingin lokasi penyimpanan senjata itu. Tidak ada jual-beli. Aku akan mengambil barang-barang itu dengan paksa." Â Â
Di depan hotel, Rina menemui Ramos yang sedang berada di warung kopi.
"Pak Untung mengirim sebuah gambar." Kata Rina sambil memperlihatkan telepon genggamnya yang menampilkan foto sebilah belati.
"Katar," Ramos serius memandang foto tersebut, "Belati itu berasal dari India."
"Tepat pak, sandi yang di kirim oleh Wahono berbunyi KATAR INDIA." Rina menjawab dengan ekspresi kagum ke Ramos.