Mohon tunggu...
Tony
Tony Mohon Tunggu... Administrasi - Asal dari desa Wangon

Seneng dengerin musik seperti Slip Away dari Shakatak.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Parantapa Murka (Bagian 3)

6 September 2021   12:54 Diperbarui: 6 September 2021   13:00 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Apa ada masalah dengan mereka?"

"Tidak juga, kadang aku kurang paham dengan bahasa mereka."              

"Kamu wanita yang cerdas, aku yakin kamu bisa meladeni mereka."

Setelah rambutnya benar-benar sudah rapi, Lusi berbalik menghadap Bobby, "Apa kamu sudah yakin sumber kita ada di Badan Intelijen Negara?"

"Si penjual mengatakan demikian." Jawab Bobby.

"Kenapa harus repot menggali informasi? Tentukan saja lokasi jual-belinya."

Bobby tersenyum sambil membelai rambut Lusi, "Aku ingin lokasi penyimpanan senjata itu. Tidak ada jual-beli. Aku akan mengambil barang-barang itu dengan paksa."   

Di depan hotel, Rina menemui Ramos yang sedang berada di warung kopi.

"Pak Untung mengirim sebuah gambar." Kata Rina sambil memperlihatkan telepon genggamnya yang menampilkan foto sebilah belati.

"Katar," Ramos serius memandang foto tersebut, "Belati itu berasal dari India."

"Tepat pak, sandi yang di kirim oleh Wahono berbunyi KATAR INDIA." Rina menjawab dengan ekspresi kagum ke Ramos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun