Mohon tunggu...
Tony
Tony Mohon Tunggu... Administrasi - Asal dari desa Wangon

Seneng dengerin musik seperti Slip Away dari Shakatak.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Parantapa Murka (Bagian 3)

6 September 2021   12:54 Diperbarui: 6 September 2021   13:00 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Tunggu sebentar," cegah Ramos, "Beritahu saja kepada Untung, di dalam laut tadi saat berenang aku melihat batu yang cukup besar jatuh menimpa batu yang ada di bawahnya."

"Lalu?"

"Tumbukan batu di dalam air tadi menimbulkan efek suara. Hubungi Untung untuk secepatnya mencari perwira dari bagian sandi. Aku jadi teringat dengan suara yang terdengar di akhir rekaman milik Wahono."

"Aku belum jelas."

"Brilian sekali dia," kata Ramos sambil meregangkan kedua tangannya hingga terdengar suara kertakan tulang dari punggungnya, "Saat sekarat sekalipun Wahono masih mampu mengirim pesan kepada kita."     

Bobby keluar dari lift apartemennya. Seorang wanita muda yang bertugas jaga di lobi berdiri saat melihat Bobby hendak keluar melewatinya. Dadanya yang hampir rata buru-buru dibusungkan. Sambil tersenyum genit, dikedipkan salah satu matanya saat Bobby memandang dia. Usahanya sia-sia belaka, Bobby sama sekali tidak merespon sampai keluar dari lobi apartemen.

Tampan, kaya dan posturnya yang ideal membuat Bobby menjadi perhatian khusus kaum hawa. Saat masih remaja Bobby dikenal sebagai anak nakal dan bengal. Orangtua dan saudara-saudaranya sudah pasrah dan menyerah karena hampir setiap hari Bobby membuat masalah yang sangat serius. Akhirnya Bobby remaja diusir oleh orangtuanya dan pergi dari Medan tanpa bekal apapun.

Kebiasaannya bergaul dengan preman pasar saat masih di kampung halaman, membuat Bobby cepat beradaptasi di belantara Jakarta. Hidup di dunia hitam yang penuh kecurangan lambat laun mendidik Bobby menjadi seseorang yang "cerdik". Tetapi Bobby teledor dengan satu hal yang mutlak dalam bisnis kotor: semakin tinggi menduduki semakin banyak yang ingin menggulingkan. Bobby dijebak masuk penjara karena membunuh mitra bisnisnya. Meskipun tahu pelaku yang sebenarnya, Bobby akhirnya menanggung perbuatan yang sama sekali tidak dia lakukan. Kasus tersebut lalu dikenal dengan nama "Mutilasi di Cikini", karena lokasi kejadian memang ada di daerah Cikini.

Sekeluarnya dari penjara Bobby memulai hidupnya dari nol kembali. Sampai pada suatu hari bertemu seseorang yang menawarkan pekerjaan. Bobby akhirnya dapat pekerjaan sebagai salesman cat tembok. Berkeliling di daerah pinggiran Jakarta dengan sepeda motor dan keluar masuk toko-toko bahan bangunan ditekuni cukup lama.

Suatu hari Bobby merasa keberuntungan berpihak pada dia. Seorang wanita cantik anak semata wayang pemilik salah satu toko pelanggannya, jatuh cinta pada Bobby. Wanita pebisnis yang ulet. Usaha awalnya dari menjual bermacam pakaian jadi secara door to door, hingga akhirnya mampu memiliki gerai di mal-mal terkemuka di Indonesia. Mereka akhirnya menikah secara besar-besaran. Dalam waktu singkat Bobby mendapat segala apa yang dia harapkan. Beberapa toko milik mertuanya dilimpahkan ke dia serta butik-butik milik isterinya juga berada di bawah kendalinya. Bobby bertindak di luar kontrol terhadap keluarga barunya.

Merasa dirinya salah memilih pasangan hidup, seperti pernyataannya yang tertuang di selembar kertas yang hanya diketahui oleh Bobby dan tidak pernah dipublikasikan, isteri Bobby bunuh diri dengan minum racun serangga.  Di depan publik, Bobby mengklarifikasi kematian isterinya sebagai perasaan putus asa dan malu karena mandul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun