Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papaku Bintangku

12 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 12 Juli 2024   09:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Papa menoleh dan melihat ke arah tanganku yang memegangi beberapa pensil warna. Papa berjanji akan membelikan pensil warna baru untukku. Aku pun kembali bersemangat dan tersenyum gembira.

Aku lalu ikut menonton televisi bersama papa. Kami menonton film komedi yang mengocok perut. Kami memang suka menonton film yang lucu. Suasana menonton semakin asyik dengan ditemani camilan kacang dan jagung rebus. Tertawa bersama papa adalah waktu yang paling membahagiakan.

Aku sedang membolak-balikkan halaman buku ceritaku. Buku dongeng tentang legenda wisata di Bangka Selatan. Aku sangat menyukai kisah-kisahnya yang menarik. Aku paling suka kisah Bang Belim dan Ko Abing yang lucu sekaligus mengharukan.

Terdengar olehku bunyi kendaraan papa memasuki halaman rumah. Aku segera meletakkan buku ceritaku dan menyambut papa yang baru pulang. Papa mencium keningku dan mengajakku duduk di sofa. Ia mengeluarkan sesuatu dari tas kerjanya.

"Ini pensil warna baru buat Dedek!" papa menyodorkan sekotak pensil warna baru untukku.

"Terima kasih, Pa! Dedek senang sekali! Sekarang dedek bisa mewarnai dengan baik!"

Kami pun melanjutkan dengan makan malam bersama.

Hari perlombaan mewarnai pun tiba. Kegiatan lomba itu merupakan bagian dari rangkaian Festival Kemilau Pesona Bangka Selatan. Sebuah festival tahunan untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Toboali tercinta. Kota kelahiranku ini sudah berumur ratusan tahun.

 Peserta lomba cukup banyak jumlahnya. Ada beberapa teman sekolahku juga ikut serta. Para peserta membawa peralatan mewarnai dan meja kecil yang dapat dilipat. Kami semua memakai pakaian seragam olah raga asal sekolah masing-masing.

"Hallo, Raisya! Pita rambutmu bagus sekali!" aku memuji hiasan kepala Raisya yang bercorak Tudung Saji mini.

"Iya, Elgrass! Mamaku baru membelinya kemarin supaya aku mau ikut lomba mewarnai. Hahahaha...!" Raisya berkata sambil tertawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun