Mohon tunggu...
TONI PRATAMA
TONI PRATAMA Mohon Tunggu... Administrasi - Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah Bangka Selatan

Saya mulai fokus menulis sejak tahun 2023 dengan menerbitkan 2 buku solo dan belasan buku antologi. Salah satu karya saya berupa novel diterbitkan penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) Gramedia Group. Prestasi yang pernah saya raih yaitu juara 1 lomba menulis cerita rakyat yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Bangka Belitung tahun 2023. Menulis dan membaca tentu menjadi kegiatanku saat waktu luang. Semoga bisa terus berkarya, karena ada kalimat yang sangat menginspirasiku: JIKA KAMU INGIN MELIHAT DUNIA MAKA MEMBACALAH, JIKA KAMU INGIN DILIHAT DUNIA MAKA MENULISLAH!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Papaku Bintangku

12 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 12 Juli 2024   09:04 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan aku bangunkan papa,"Pa, tidurnya di kamar aja! Selamat malam, Papa tersayang!"

Besok hari matahari terbit dengan cerahnya. Ayam jantan berkokok dengan lantangnya. Burung-burung berkicau dengan riang gembira. Angin semilir bertiup halus menyentuh dedaunan hingga bergoyang. Semua menyambut datangnya hari baru yang penuh suka cita.

Papa bersiap ke tempat kerja seperti biasanya. Aku pun sudah siap berangkat ke sekolah. Papa dan aku menyantap nasi goreng belacan dan telur mata sapi sebagai sarapan kami bersama. Papa melihat raut wajahku sudah berbeda jauh dari kemarin. Anak kesayangannya sudah ceria kembali.

"Dek, bolehkah papa membaca tulisanmu semalam?"

Aku pun mengiyakan dan menyerahkan buku tulis "Bintang"ku kepada papa. Papa menerimanya dengan tersenyum. Dibacanya beberapa kalimat dan mata papa tiba-tiba jadi melotot. Apa maksudnya, ya? Apa ada yang salah dengan tulisanku?

"Dek, tulisanmu sangat bagus, lho! Dedek punya bakat menulis!"

Papa memuji hasil tulisanku semalam. Tapi aku menanggapinya biasa-biasa saja karena menurutku tidak ada yang istimewa. Aku hanya menuliskan perasaan kecewaku dan uneg-unegku saja kok. Tidak lebih dari itu!

"Masa sih, Pa?"

"Iya! Maukah Dedek meneruskannya lagi? Atau Dedek menuliskan hal yang lainnya lagi?" pinta papa dengan mata berbinar-binar.

Papa memintaku untuk menulis lagi. Aku tidak keberatan karena menurutku ada baiknya aku terus menulis. Toh dengan menuangkan isi hatiku lewat tulisan, aku merasa lebih bahagia. Aku pun menyetujui permintaan papa. Senyum papa pagi itu semakin lebar.

"Sebaiknya Dedek menuliskannya di komputer jinjing supaya lebih mudah disunting nantinya, ya!" saran papa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun