Faktur pajak memiliki beberapa elemen penting yang harus diisi dengan benar, salah satunya adalah nomor seri faktur pajak. Nomor seri faktur pajak terdiri dari:
XXX. XXX. XX. XXXXXXX
Penjelasan Elemen Format :
- XXX (Kode Transaksi): Merupakan kode transaksi yang menunjukkan jenis transaksi yang dilakukan. Kode ini bisa bervariasi tergantung pada jenis penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP).
- XXX (Kode Cabang): Digunakan untuk mengidentifikasi cabang perusahaan yang melakukan penyerahan BKP/JKP. Jika perusahaan tidak memiliki cabang, biasanya diisi dengan angka 000.
- XX (Kode Status): Kode yang menunjukkan status faktur pajak, misalnya faktur pajak standar, pengganti, atau batal.
- XXXXXXXX (Nomor Urut Faktur Pajak dan Tanggal): Biasanya terdiri dari tanggal penerbitan faktur dan nomor urut faktur. Namun, dalam format yang Anda berikan, tampaknya lebih fokus pada nomor urut faktur tanpa tanggal yang terpisah.
3. Penomoran Kode Transaksi
Kode transaksi terdiri dari dua digit angka yang menunjukkan jenis transaksi yang dilakukan. Berikut adalah beberapa kode transaksi yang umum digunakan:
01: Penyerahan BKP dan/atau JKP kepada selain pemungut PPN, selain Penyerahan yang menggunakan DPP Nilai Lain, dan selain Penyerahan yang PPN-nya dipungut menggunakan mekanisme pemotongan atau PPN yang tidak dipungut atau dibebaskan.
02: Penyerahan BKP dan/atau JKP kepada Pemungut PPN Bendahara Pemerintah.