Hafis mengangguk pelan. Ia kemudian melirik isterinya sebentar, “yaudah kalian mengobrol lah dulu, abang mau ke kamar mandi sebentar.”
Lelaki itu pergi dengan terkekeh melihat Risa yang mengulum bibirnya. Risa binngung harus memulai darimana. Apalagi ia baru tahu kalau Rahmi lebih tua darinya sedikit. ‘Uni Rahmi sekarang umurnya berapa?’ Risa langsung menggeleng tidak jadi menanyakan pertanyaan aneh semacam itu.
Di kamar mandi, Hafis sayup-sayup mendengar Risa yang mulai mengeluarkan tawa khasnya. Ternyata tidak butuh waktu lama untuk keduanya saling mengenal. Hafis sempat berpikir kalau isterinya itu nanti akan merasa tidak nyaman. Tapi sepertinya tidak, justru keduanya sudah tertawa lepas sekarang.
***
Esok paginya, Hafis dan Risa sedang menyantap kalio[10] di atas meja. Memang meja itu agak sedikit lusuh, maklum sudah lama ditinggalkan. Risa juga baru tahu, kalau rendang dan kalio itu berbeda. Ia pikir semua daging yang diberi santan itu sudah disebut rendang. Tapi ternyata tidak.