Mohon tunggu...
Thoriq AbdhiRamadhan
Thoriq AbdhiRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Lampung. Saya baru memahami bahwa dengan menulis dapat menghilangkan keresahan yang selama ini ada pada diri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lembar Baru

21 Mei 2023   21:56 Diperbarui: 21 Mei 2023   22:17 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: unsplash.com/@romiyusardi

 Lelaki itu menghela nafas sesaat, “iya, kita disini sedang butuh modal. Selama covid kemarin usaha kita hampir selalu rugi. Risa juga mau kan rumah kita cepat direnovasi.”

 Dengan teratur, Risa mengoles selai pada roti lalu menaruhnya pada piring sang suami. “Apa keluarga besar abang gak akan menolak rencana ini. Masalahnya itu rumah satu-satunya warisan orang tua abang, kalau dijual apa mereka nanti tidak menganggap abang durhaka terhadap tanah kelahiran. Setahu Risa orang minang kan ikatannya kuat sama tanah leluhur.”

 “Niat kita kesana kan sekalian silaturahmi, kenalin Risa sama keluarga abang. Soal rumah abang pasti bicarain sama keluarga yang lain. Pokoknya niat pulang kesana itu silaturahmi.”

 “Oke, Risa ikut abang aja. Risa juga ingin ketemu sama sepupu abang itu,” ucap Risa sedikit menggoda.

 “Yang mana?” Hafis mengernyit pura-pura tidak tahu.

 

“Iss yang kata abang sampai buat abang pergi ngerantau itu lho.”

 

Hafis mengulum senyum bibirnya. Ini kenapa Risa jadi antusias. Padahal Hafis sering khawatir jika-jika itu akan membuatnya tidak nyaman. Karena gemas Hafis mencubit hidung Risa pelan, “awas nanti cemburu!”

 

Perempuan itu langsung mengatup manyun. Terlihat pipinya langsung semerah tomat sebelum ia berbalik membelakangi Hafis, membuat lelaki itu tersenyum puas melihat isterinya yang malu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun