Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Bocah Tersesat (Detektif Kilesa)

5 Mei 2022   17:17 Diperbarui: 5 Mei 2022   17:19 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasus bocah tersesat (Sumber: guideku.com)

Usep menjawab, "Kita bisa mencari mereka lewat dpo, toh kita sudah memiliki identitas wajah."

"Kau benar."

"Kita masih belum tahu apakah Valentina merupakan bibi dari Anita. Untuk itu kita harus mencari tahu di data sosial di kantor." ujar Andy.

Aku mengangguk, "Selain itu, ingat ucapan bocah tersesat itu di pagi hari. Ia mengenal Anita. Sayangnya kita tidak tahu apa - apa tentang dirinya, kecuali ia berasal dari panti asuhan X. Tapi bisa kita cari datanya, ia mengaku diadopsi dua tahun yang lalu. Lagipula ia adalah teman baik Anita. Penjaga panti pasti mengenalnya."

Aku melanjutkan, "Kita bagi - bagi tugas. Mahmud mengurus forensik, Andy ke kantor untuk menyidik data sosial dari Valentina, Brotoseno ke panti asuhan untuk menyidik data Anita dan sang bocah, Usep mencari tahu keberadaan dua orang tua dari Anita. Di kasus ini dua orang tua Anita merupakan tersangka utama. Usep, kami berharap banyak padamu."

"Kau sendiri, Kilesa?"

"Diriku mencoba menenangkan Anita di kantor. Aku masih ingin berbincang - bincang dengannya."

Seluruh kolegaku menyetujuinya. Ketika kami sudah berpencar, Mahmud berada di sampingku di pintu masuk rumah. Ia menyinggungku.

"Tidak ada satu pun dari tindakanmu yang tidak penting, Kilesa. Aku menyadarinya. Apakah kau sudah menemukan kesimpulan dari kasus ini?"

"Bukan begitu, Mahmud, namun aku merasakan ada seorang pembunuh professional terlibat di kasus ini. Tidakkah kau merasakan seperti itu?"

Mahmud menggeleng, "Mungkin hanya perasaanmu saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun