Mohon tunggu...
Theodorus BM
Theodorus BM Mohon Tunggu... Administrasi - Writer

Seorang pemuda yang senang menyusun cerita dan sejarah IG: @theobenhard email: theo_marbun@yahoo.com wattpad: @theobenhard

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kasus Bocah Tersesat (Detektif Kilesa)

5 Mei 2022   17:17 Diperbarui: 5 Mei 2022   17:19 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kasus bocah tersesat (Sumber: guideku.com)

Usep membawa sebuah foto keluarga kecil yang sebenarnya tidak perlu, karena aku sudah melihatnya di lantai satu tadi dalam ukuran yang lebih besar. Ada dua orang dewasa, pria dan wanita, bermain dengan seorang balita perempuan di halaman. Wanita dewasa itu bukan Valentina.

Aku mengernyitkan dahi. Bahkan bocah tersesat itu bukanlah anggota keluarga dari rumah kayu ini. Dengan segera aku meminta Mahmud untuk memanggil Andy dan sang bocah.

Sambil menunggu aku menghela napas. Kasus aneh apa lagi yang akan kutangani ini? Semuanya bermula dari ajakan Mahmud di pagi hari tadi. Berakhir di tetesan darah di atap. Aku iseng menatap ke atas, setengah berharap bahwa darah juga akan muncul di atap kedua. Alih - alih aku mendapat sepasang tatapan mata, mengintip dari balik - balik papan!

"Usep, Broto! Ada orang di atas sana!"

Kami pun segera mencari cara untuk naik ke atas. Ternyata di belakang tempat jemuran di teras luar, ada tangga tersembunyi menuju loteng. Ruang loteng itu pun sangat kecil, hanya muat untuk orang bertubuh mungil. Oleh karena itulah Brotoseno susah payah untuk menurunkan seseorang yang bersembunyi di sana.

Seorang anak perempuan muncul di hadapan kami. Tubuhnya mungil, mungkin masih balita, dan penampilannya kumal. Ia setengah menangis, namun berusaha untuk tetap kuat. Aku berjongkok dan tersenyum.

"Nak, siapakah namamu? Tenang saja, kami adalah polisi, tidak akan menyakitimu. Kamu sudah aman."

"Namaku Anita, pak polisi."

Kami terkejut setengah mati. Kejutan kedua adalah ketika wajahnya dibersihkan sedikit, ia adalah anak balita yang berada di dalam foto. Ia mengusap matanya.

"Di mana kedua orang tuamu, Anita?"

"Mereka sedang bertengkar, pak polisi, dengan paman dan bibi. Anita disuruh naik ke loteng oleh mama."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun