Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Karena Jasa Heri

19 Februari 2017   07:05 Diperbarui: 19 Februari 2017   10:18 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, terdengar suara nenek memanggil Heri. Anak itu pun langsung menyahut. Dan ia  meminta pamit untuk masuk ke dalam dulu. “Mungkin ada sesuatu,” katanya pamit kepada Gimin dan Ahmad,

Belum sampai di dalam, suara Nenek terdengar.

“Heri, tolong Nenek belikan gula pasir.”

Heri yang kemudian berhadapan dengan neneknya, memandang neneknya dengan agak ragu. “Membeli gula, di mana, Nek?” tanyanya.

“Itu, di warung tak jauh dari balai desa. Itu warung paling dekat dari sini. Selain komplet jualannya,” tutur Nenek.

Heri manggut-manggut. Meski ia belum pernah. Ah, bukankah itu bisa minta antar Gimin dan Ahmad? Apa sulitnya. Sedangkan mereka bermain ke rumah pun, menandakan sedang tidak ada kesibukan apa-apa. Tidak seperti Tohari yang mesti mengembalakan ternak kambing.

“Ini uangnya,” Nenek menyorongkan dua lembar uang kertas.

Heri pun segera menerima uang yang cukup untuk membeli gula. Gula pasir putih yang menjadi teman minum the hangat, seperti kebiasaan orang sekitar Batu Raden.

“Ayo, kamu ikut menemaniku ke warung dekat balai desa, kan?” kata Heri, tanpa basa-basi lagi kepada dua sahabatnya itu.

“Ayo!” sambut mereka dengan senang hati.

Mereka pun berjalan di jalan yang naik-turun. Meski tidak terlalu rusak jalan berbatu dan berpasir di gang tempat tinggal Nenek Kunti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun