“Nanti malam, kami jemput. Kita makan ikan bakar ….” SMS Joko Lelono.
Aku masuk kamar hotel di lantai tiga yang menghadap tanah lapang, dan di sisi kanannya laut sore. Kemudian berganti malam. Kujepret gambar indah itu.
“Hati-hati, Bang ….”
Wajah itu muncul di balik kaca jendela kamar ber-AC. Yang mulai sedikit mengurangi gerah atas udara Bengkalis yang panas.
“Te Es …Bang?”
Aku menggeleng.
“Kamu … saja.”
Malam itu pun berakhir dengan membingungkan aku sendirian tidur berselimut wajah gadis warung yang menyajikan ikan patin menyerupai model itu.
***
“Jadi tak ingin berlama-lama tinggal di Bengkalis, Mas Te Es?” tanya Niken Pratiwi yang menemaniku bersama Joko Lelono selama di Bengkalis.
“Kontrak kerjaku kan memang sudah selesai?”