Mohon tunggu...
Humaniora

Jurnal A: Inspirasi Hidup dari Pelbagai Media dan Perenungan

26 Januari 2017   17:10 Diperbarui: 27 Januari 2017   02:18 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Hati itu seolah memiliki sistem GPS yaitu God Positioning System. Bukankah Tuhan hanya bisa dirasakan betul di hati? Maka itu kenalilah hati untuk bisa menggunakannya dalam kehidupan. Terus mempelajari diri, hidup, dunia ini, dan Tuhan. Maka itu jalani hidup dengan ikhlas dan bersikap peka terhadap kehidupan. Sejatinya, ikhlas berujung pada iman kepada Tuhan Maha Pencipta.

 Adakala manusia marah, maka marah itu harus diakrabi dan dikenali sebab marah pun sebenarnya juga energi diri kita. Berlatihlah menghijaukan hati, merawat hati dengan melakukan kebiasaan-kebiasaan atau gaya hidup yang baik seperti berolah raga, makan yang baik, tidur dan istirahat yang cukup sesuai kebutuhan, serta melatih pikiran dan tindakan yang baik. Hati sangat bergantung pada kebaikan-kebaikan semacam itu karena hati tidak berdiri sendiri. Dengan pembelajaran seperti itu, kita menjadi lebih fasih menggunakan hati kita dalam mengapresiasi atau menghargai hidup, tradisi, alam ciptaan, serta dalam berbudi pekerti yang baik.

 Mari hidup ikhlas, rela, berserah diri, nrimo atau menerima dan mengalir untuk bisa belajar menikmati hidup. Seperti tidur di bawah pohon yang rindang di sebuah pantai dengan angin nan semilir, begitulah sebaiknya perasaan dalam hati. Maka kemudian dapat kita bawa dalam segala kondisi dan aktivitas yang kita perlu untuk mengerjakannya. Tak peduli betapa pun tekanan dan masalah yang harus dihadapi, hati tetap adem ayem dan tenang.

 Semua itu mengalir. Sekarang hujan, besok terang. Semua ada pada waktunya. Seperti roda yang berputar, mari melangkah dengan kesabaran. Kegagalan bisa jadi hanya sebuah persepsi yang terbentuk saja. Maka bawa perasaan itu secara logis, ‘untung dulu seperti itu, jadi sekarang seperti ini’. Mari menjadikan keinginan kita selaras dengan kehendak dan waktuNya.

 Love letter: Semua selalu punya posisinya masing-masing. Mari bersama sadar (aware) dengan kekuatan (power) kita pribadi. Terus ikhlas dan berserah, menyerahkan hidup dan mati kita kepada Tuhan. Mari meraih kesuksesan, kesuksesan yang diinginkan Tuhan kepada kita.

 Catatan Inspirasi: Hati adalah sebuah cermin yang merefleksikan pancaran. Mari kembali kepada hati yang bersih dan suci dan bertindak dengan berkomitmen.

(Ibarat hujan yang tak selamanya, waktu akan terisi penuh warna, penuh energi, dan penuh pengalaman. Mari melihat dengan mata hati, belajar sedikit demi sedikit.

Semoga semua tiba dengan selamat. Jalankan pedoman dengan hati yang terbuka dan dengan keikhlasan.

31 Agustus 2016

Smart Financial Wisdom Smart FM: bersama Eko Pratomo, Mohammad Teguh, dan Olla Nurlija

 10 Hal Yang Mampu Mengukur Kebijaksanaan Finansial Perorangan atau Kelompok

  1. Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun