30 Agustus 2016
Incredible Story Trans TV
Christine H A (Blind Cheff)
 Setiap orang (sukses) pasti mengalami keterpurukan. Melampauinya adalah yang terpenting.
Cerita Perempuan Trans TV: Pernikahan Impian
 Wedding itu berbeda dengan marriage. Sementara wedding itu berbicara mengenai pesta pernikahan dengan segala kemeriahan dan euforianya, marriage cenderung bertalian lebih dalam lagi dengan sebuah pernikahan itu sendiri dan hubungan pasangan yang sebagai cinta yang realistis (realistic love) dan sebagai teman hidup (sparing partner).
The Merry Riana Show Smart FM bersama Merry Riana dan Erbe Sentanu (Founder Kata Hati Institute)
Hati bisa terkonek dengan seluruh kehidupan. Hati juga sebagai simbol kepedulian (care) dan cinta (love). Hati yang secara biologis merupakan jantung dapat berkoneksi dengan proses digital dengan mengeluarkan signal-signal luar biasa dan informasi digital yang bisa diterjemahkan dalam bentuk file (tekno hati). Ibarat bayi, ia seolah mendapatkan apa yang ia inginkan padahal dia belum tahu banyak tentang bahasa. Ia hanya mengandalkan perasaan yang intuitif dengan penuh kepercayaan (trustful).Â
 Perkara hati memang agak sulit karena berbicara mengenai sesuatu yang tidak kelihatan, sangat personal dan private. Nilai dari hati adalah sreg dan gak sreg. Saat otak cenderung tak tahan, hati cenderung sabar, berpikir panjang, dan berpikir jernih.Â
 Kata ‘sreg’ itu merupakan semacam keyakinan dari diri. Sebab, hati bisa berkomputasi. Memakainya dalam berpikir dan bertindak dalam kehidupan, perlu berlatih karena itu juga merupakan hasil dari perjalanan. Hati bisa tambah update terhadap kehidupan, seiring dengan proses kehidupan yang berjalan. Keyakinan dan ketidakyakinan seharusnya jernih terasa di hati. Kalau hati sudah terlatih, nanti akan selalu bisa mencari dan menemukan sisi positif dari semuanya. Your heart would tell you what to do the next.
 Hati itu baiknya koheren. Karena gelombang hati dan otak itu rapat, maka perlu disingkronkan agar sejalan dan selaras. Pastikan betul bahwa apa yang dilakukan itu rasanya bahagia (happy), sesederhana itu. Kenapa harus takut dan khawatir? Bukankah rezeki itu punya Tuhan? Apakah kita percaya Tuhan? Maka itulah yang sebenarnya menjadi kunci.