Mohon tunggu...
Humaniora

Jurnal A: Inspirasi Hidup dari Pelbagai Media dan Perenungan

26 Januari 2017   17:10 Diperbarui: 27 Januari 2017   02:18 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Mari tinggalkan kepura-puraan untuk bisa membudayakan rasa saling percaya, jujur, dan berani mengeluarkan pendapat. Believing in yourself is believing in God. Maka itu, lie=for what? Bohong, untuk apa?

 Ini juga perihal kepemimpinan dan integritas. Integritas dapat tergambar saat seseorang melakukan apa yang ia ucapkan dan ketika dalam mengerjakan sebuah tugas berarti dengan tetap sepenuh hati walau tidak ada yang melihat. 

Metro Plus Metro TV bersama Elizabeth Santosa

 Era digital kerap menjadikan pergeseran nilai terutama bagi kaum muda. Nilai-nilai diri seolah bergantung kepada penilaian orang lain, oranglain, dan orang lain, dan tidak melekat pada dirinya sendiri, jati dirinya. 

 Obsesi untuk dilike di media sosial menjadi identifikasi dengan suatu bentuk penerimaan. Jati diri itu lantas menjadi sebuah nilai atau value yang dapat diperoleh dengan membandingkan dirinya dengan orang lain. Sebab itu tak jarang seseorang akrab untuk memakai topeng, tidak menunjukkan dirinya sendiri, dan bersikap manipulatif, yang mana justru akan merusak nilai dirinya sendiri, demi mendapatkan penerimaan ilutif.

 Untuk memulai menjaga pergeseran nilai agar tetap baik, kita bisa membentuknya dari keluarga dengan membiasakan bicara dari hati ke hati, menjaga keterbukaan, komunikasi, dan hubungan. Penggunaan gadget atau perangkat digital dalam keluarga baiknya menerapkan aturan main yang jelas sehingga bisa memupuk rasa tanggung jawab dari kesepakatan yang telah dibentuk bersama.

 Komunikasi menjadi sangat termudahkan dengan teknologi. Namun yang perlu diingat, komunikasi langsung perorangan itu membangun empati, perasaan keterkaitan yang lebih dalam ketimbang melalui media secara tidak langsung.

23 Agustus 2016

Smart Business Talk Smart FM: Kendala atau Hambatan (bersama James Gwee dan Olla Nurlija)

Mari melihat masa yang terasa sulit bukan sebagai masa sulit melainkan hanyalah sebuah masa transisi, masa persiapan untuk naik kelas.

 Ibarat sedang berada dalam terowongan yang sangat gelap, apakah kira-kira kita sebagai manusia akan justru berdiam? Justru kondisi inilah yang seyogyanya menciptakan motivasi untuk terus berjalan menemukan titik terang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun