Mohon tunggu...
Acha Khairunisa
Acha Khairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia

Hanya senang menulis suatu karya tulis yang berharap dapat bermanfaat bagi siapapun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaca yang Pecah

25 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 25 Februari 2024   17:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara pintu terbuka, membuat Andin refleks terduduk dari tidurnya. Nyeri hebat di bawah perutnya membuat Andin meringis kesakitan. Seseorang dengan badan besar masuk ke dalam ruangan putih itu, sosok Papa dengan wajah syukur karena anak gadisnya akhirnya siuman.

"Andin! Anak papa yang paling Papa sayangi!"

"Tidak! Tidak! Pergi kamu! Pergi!"

Andin melempar semua barang yang ada disekitarnya. Menarik rambutnya frustrasi. Tremor hebat saat Papa mendekatinya. Andin melepas alat infus di tangannya. Seakan tak merasakan sakit sama sekali, Andin berlari ke sudut ruangan. Menggeleng kuat, matanya berair dengan kantung mata yang terlihat jelas di matanya.

"Andin, ini Papa Ndin! Ini--"

"Enggak! Laki-laki itu, dia telah menghancurkan semuanya! Diaa--"

Mama datang saat mendengar teriakan Andin. Berlari menghampiri Andin dan langsung memeluk anaknya erat. Ikut menangis saat anak gadisnya menangis histeris.

Papa menyadari perubahan sifat Andin. Mengepalkan tangan kuat. Rasa marah dan geram memenuhi dada Papa. Papa segera keluar dari ruangan. Mengambil tindakan lebih lanjut untuk mencari pelaku yang telah menghancurkan hidupnya.

***

"Bagaimana keadaan nak Andin saat ini?" tanya dokter muda. Wajahnya yang lembut, menatap Andin hati-hati.
Andin menatap sekitar. Masih diruangan yang serba putih. Tapi bedanya ruangan ini terlihat lebih banyak pasokan matahari masuk. Di ruangan sebelumnya, rasa sesak itu terasa. Sangat-sangat terasa.

"Nak Andin?"
Andin terkejut. Menatap dokter muda itu dengan mata sayu nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun