Mohon tunggu...
Acha Khairunisa
Acha Khairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia

Hanya senang menulis suatu karya tulis yang berharap dapat bermanfaat bagi siapapun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kaca yang Pecah

25 Februari 2024   17:00 Diperbarui: 25 Februari 2024   17:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Boleh gabung main?" tanyanya.

Andin mengangguk pelan. Berusaha untuk memikirkan cara kabur tanpa perlu terlihat dari pandangan mata pria itu. Karena dia berfirasat kalau pria ini, bukanlah pria baik-baik.

"Kamu tinggal dimana?" Tiba-tiba saja pria itu menanyakan tempat tinggal Andin.

"Di bumi," jawab Andin asal.

Pria itu tertawa mendengar jawaban absurd Andin.

Andin ketakutan, berdiri. Menunduk dalam, tak ingin menatap wajah pria itu. Sesaat setelah Andin berdiri, pria itu ikut berdiri. Menatap Andin dengan tatapan yang tidak seharusnya. Andin melangkah mundur. Berharap dia dapat kabur dari tempat ini. Namun, saat akan bersiap untuk lari, pria itu mencengkram tangan Andin kuat. Menyeretnya ke semak-semak yang jauh dari keramaian

"Hm, hm! Tolong!! Tolong!!"

Hari itu, Andin berharap dirinya mati saja. Karena sejak hari itu, Andin tau bahwa hidupnya sudah hancur lebur.

***

"Mas, Andin kemana ya? Nggak biasanya dia pulang telat gini. Ini udah tengah malam lho mas." Mama berjalan kesana kemari di depan pintu. Sesekali melihat pintu yang terbuka lebar, berharap anak gadisnya berada di depan rumah mereka dengan keadaan baik-baik saja.

"Tenang Mah, tenang. Andin pasti aman kok. Dia mungkin ada kerja kelompok di rumah temannya." Papa mencoba menenangkan Mama yang khawatir karena anaknya tak kunjung pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun