Mohon tunggu...
Syahtila Rajabi
Syahtila Rajabi Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Biasa.

Tak Akan Ada Rasa Cukup Dalam Menulis. Terus Berusaha Membuat Tulisan Yang Bagus Dan Enak Dibaca.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Maheswara: Dendam Ratu Siluman (7)

11 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 11 Maret 2024   12:04 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tempat seindah ini dinamai Hutan Tengkorak?" tanya Maheswara.

"Haha jangan tertipu dengan itu Paman, kita masih berada di daerah terluar hutan. Terkadang menilai sesuatu dari luarnya saja dapat membahayakan mu. Ayo lanjut jalan." seru Sang Jaka.

Maheswara dan Sang Jaka melanjutkan perjalanan nya dengan melewati area pertama Hutan Tengkorak dan sekarang mereka mulai memasuki area kedua hutan.

"Baiklah sekarang kita sudah sampai di area kedua, untuk berjaga-jaga aku akan meminta Ki Wiryo memantau dari atas." ujar Sang Jaka.

"Hmm udara disini sedikit lebih lembab dibandingkan sebelumnya dan juga disini lebih gelap, pohon pohon ini begitu besar." terang Maheswara.

"Kau sebaiknya tidak lengah, karena walaupun tidak terlalu berbahaya, mahkluk di area ini cukup merepotkan."

"Baiklah aku tidak akan lenga--"

'syuut'

Sebuah anak panah meluncur kearah Maheswara namun dengan segera di halau oleh Keris Ki Wiryo. "Hampir saja, darimana datangnya anak panah itu?!" Maheswara sedikit terkejut dengan serangan barusan.

"Kemungkinan itu adalah siluman kerdil, mereka berukuran tak lebih dari setengah tombak. Walaupun begitu mereka cukup merepotkan karena sulit untuk dilacak." terang Sang Jaka.

"Lalu? Hmph! Anak panah yang sama dengan yang tadi, sepertinya mereka menyerang secara berkelompok."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun