"Tidak ada yang boleh masuk tanpa izin ku."
Maheswara segera membentuk kuda-kuda, mewaspadai serangan yang bisa datang darimana saja.
"Apakah kau Nyi Pulodarmaji?" tanya Maheswara.
"Khhk! Nama ku Kulodarmaji bodoh!" suara yang ternyata adalah suara dari Nyi Kulodarmaji itu terdengar kesal.
Tiba-tiba muncul asap tebal dari kedua pohon itu, berkumpul dan membentuk sebuah pintu yang perlahan terbuka, memperlihatkan penguasa dari Hutan Tengkorak, Nyi Kulodarmaji.
"Maheswara Putra Ashura, kau yang tidak mengetahui asal-usul mu adalah orang yang buta. Kau kesini karena kau inginkan sebuah pertarungan bukan? Sungguh dungu." ucap Nyi Kulodarmaji, sembari berjalan mendekati Maheswara.
"Aku akui yang Nyi Pulodarmaji ucapkan ada benarnya, kalau begitu ayo kita mulai saja!" tantang Maheswara dengan semangat.
"Sungguh dungu, tapi aku suka dengan sikap mu itu. Sebelum kita bertarung, ayo ikut aku." Nyi Kulodarmaji berjalan kembali masuk kedalam gerbang.
"Eh? Ah baiklah." Maheswara mengikuti nya dari belakang.
Tatkala Maheswara melangkahkan kakinya masuk kedalam gerbang, ia merasakan tekanan yang seakan menghimpit nya, membuatnya sulit untuk bernafas.
"Tenang saja kau akan terbiasa. Sekarang, selamat datang di tempat yang aku sebut rumah." Nyi Kulodarmaji menyambut Maheswara kedalam tempat yang ia sebut rumah.