“Itu di sana, Tangkap dia!” teriak seorang pria berbaju biru. Pria itu tampaknya adalah petugas hewan liar, setiap hari pasti ada petugas yang membereskan jalanan dari hewan hewan liar, dan kali ini tampaknya Puchi yang akan ditangkap.
Puchi pun berlari secepat mungkin, ia tidak mau ditangkap. “Hey kau anjing, berhenti di sana” teriak salah seorang temannya. Puchi terus berlari menyusuri jalanan hingga Ia tiba di suatu pojokan, ia terperangkap, tak bisa kemana mana. “Kemari kau anjing imut.”
Seorang anak perempuan di dekat sana menyaksikan apa yang terjadi, ia kemudian menghampiri mereka ketika Puchi akan diangkat. “Tunggu!” teriaknya.
“Ada apa nak?” tanya petugas tersebut.
“Kalian tidak boleh menangkapnya.”
“Oh, maafkan kami nak, tetapi anjing liar seperti ini tidak boleh berkeliaran,” jelas petugas itu.
“Tidak, kau tidak boleh menangkapnya karena…” gadis itu menelan ludahnya. “...Karena anjing itu milikku, ya, dia anjingku.”
“Oh benarkah?” tanya petugas itu.
“Ya, itu benar” jawab Gadis tersebut.
“Siapa namanya?”
“Namanya Puchi!” kata gadis itu dengan ragu. “Ayo Puchi kemarilah” Puchi pun mendekat ke arah gadis itu. “Sudah kubilang kau jangan kabur lagi!” seru gadis itu.