Mohon tunggu...
Sutan Farrell Habibie
Sutan Farrell Habibie Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta | XI MIPA 4 | 31

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Di Bawah Pohon Kesendirian

1 Desember 2020   17:25 Diperbarui: 1 Desember 2020   21:58 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Safiru; www.deviantart.com/safiru

“Itu di sana, Tangkap dia!” teriak seorang pria berbaju biru. Pria itu tampaknya adalah petugas hewan liar, setiap hari pasti ada petugas yang membereskan jalanan dari hewan hewan liar, dan kali ini tampaknya Puchi yang akan ditangkap.

Puchi pun berlari secepat mungkin, ia tidak mau ditangkap. “Hey kau anjing, berhenti di sana” teriak salah seorang temannya. Puchi terus berlari menyusuri jalanan hingga Ia tiba di suatu pojokan, ia terperangkap, tak bisa kemana mana. “Kemari kau anjing imut.”

Seorang anak perempuan di dekat sana menyaksikan apa yang terjadi, ia kemudian menghampiri mereka ketika Puchi akan diangkat. “Tunggu!” teriaknya.

“Ada apa nak?” tanya petugas tersebut.

“Kalian tidak boleh menangkapnya.”

“Oh, maafkan kami nak, tetapi anjing liar seperti ini tidak boleh berkeliaran,” jelas petugas itu.

“Tidak, kau tidak boleh menangkapnya karena…” gadis itu menelan ludahnya. “...Karena anjing itu milikku, ya, dia anjingku.”

“Oh benarkah?” tanya petugas itu.

“Ya, itu benar” jawab Gadis tersebut.

“Siapa namanya?”

“Namanya Puchi!” kata gadis itu dengan ragu. “Ayo Puchi kemarilah” Puchi pun mendekat ke arah gadis itu. “Sudah kubilang kau jangan kabur lagi!” seru gadis itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun