“Ya Ampun, ada anjing liar!” teriak wanita itu. “Aku pikir pemerintah sudah menyelesaikan masalah hewan hewan liar ini, mereka masih berkeliaran dimana mana!” wanita itu tampak tak bahagia.
Wajah Puchi berubah menjadi sedih, ia pun meneruskan berjalan sepanjang trotoar itu. “Hey anjing, kemarilah” ucap seekor tikus di atas tong sampah. “Apa kau lapar?” tanyanya.
“Iya, akan sangat bagus bila aku mendapat makanan saat ini” ucap Puchi.
“Siapa namamu, sepertinya kau baru disini ya? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya.”
“Namaku Puchi, ya aku baru disini”
“Dimana orang tuamu Puchi?” tanya tikus tadi.
“Tidak tahu, mereka sudah tidak ada ketika aku bangun” jawab Puchi.
“Kemarilah, aku dan beberapa temanku punya cukup makanan untuk berbagi” kata tikus itu. Ekspresi Puchi langsung berubah, muncul senyum di wajah imut Shiba inu itu. Ia pun langsung mengikuti sang tikus dan mereka pun makan bersama dengan teman teman si tikus.
Salah satu anjing liar di sana pun memulai pembicaraan selagi ia mengunyah “Sial sekali nasib kita sebagai hewan liar, mencari makanan harus dari tempat sampah.”
“Semangat kawan, nasib semua hewan berbeda.” Setelah menyantap makanan, Puchi pun tertidur lelap
...