Mohon tunggu...
susi nur fadillah
susi nur fadillah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2 ~ SMAN 1 PADALARANG

never give up!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Salam Terakhir

21 November 2021   13:58 Diperbarui: 21 November 2021   14:33 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat langkah yang hendak memasuki rumah tiba - tiba berhenti. Disanalah perpisahan yang baru beberapa menit itu terasa begitu lama. Wanita cantik paruh baya itu berjalan menuju keluar lagi untuk menyaksikan kepergian lelakinya.

Tanpa sadar air mata jauh menelusuri pipinya. Dia hanya bisa menitipkan kekasihnya pada Tuhan. Tak tahu apa yang akan terjadi dan menimpa kekasihnya tersebut, hanya bisa mendoakan yang terbaik dan mengharapkan Soekarno kembali dengan kabar baik.

"Soekarno, sosok yang cerdas, kuat, dan tak akan mau terlihat lemah di hadapan rakyatnya. Dia selalu mencoba segala cara untuk menghadirkan kemerdekaan bangsanya, mulai dari pemberontakan hingga pergerakan nasional. Dia sosok pemimpin dan kekasih yang hebat. Harapku Tuhan selalu menjaga dan membawa mu pulang dengan selamat", ucapan itu seketika terangkai dengan jelas saat Fatmawati menatap foto kekasihnya itu.

Hari berlalu terasa cepat dan seperti kata Soekarno, Fatmawati tidak bisa memejamkan matanya mengingat kepergian Soekarno.

Lagi - lagi Fatmawati keluar dan menuju halaman depan rumahnya untuk menyambut kapan saja kedatangan Soekarno. Angin malam membuatnya sekilas terlelap dan tidur di kursi tempat ia menunggu.

Srekk srekk

"Hahhh", Fatmawati terbangun saat terkejut mendengar ada suara yang muncul dibalik rerumahan. Tampak ada seseorang yang mengintainya dari kejauhan. Suara yang dibuat pun membuat seluruh bulu badannya berdiri tegak. Dia mulai cemas dan segera masuk ke dalam rumah. Dia mengunci semua pintu dan jendela lalu bersembunyi di bawah meja makan.Tubuh nya sudah dipenuhi keringat bercucuran.

Brakk.. suara pintu terdengar didobrak oleh lelaki perkasa, benar saja pihak Jepang tak tinggal diam saat kepergian Soekarno dari tanah air. Fatmawati terkejut lebih dengan suara dobrakan pintu itu dan berusaha membungkam mulutnya sendiri.

"FIND HER!", teriak lantang salah seorang pemimpin pasukan tersebut.

(Cari dia)

Ditelusuri lah seluruh isi rumah kediaman Ir. Soekarno, semua ruangan diperiksa dan dibuat berantakan. Sampai di penghujung lorong, yaitu dapur dengan letak meja makan di tengah ruangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun