Mohon tunggu...
Suci Mulyati
Suci Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jeda

12 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 12 Agustus 2022   06:09 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ya Allah, Kita doakan saja Bi semoga Azka kita cepat sembuh." Kataku yang sama-sama ikut lemas mendengar hal tadi.

Pada akhirnya kita juga akan di pisahkan oleh takdir yang tak mengizinkan kita untuk bersatu. Kini yang tertinggal hanya sebuah penyesalan yang amat sangat disesali, saat ini mungkin aku adalah orang terbodoh di dunia karena telah menyia-nyiakan orang yang benar-benar tulus mencintai aku, saat ini mungkin aku juga orang terkejam di dunia karena mengabaikan peduli yang dia berikan dengan tulus. Kini Tuhan mengambil kamu dari aku, agar aku lebih menghargai perjuangan seseorang.

JEDA Akan menjelaskan semuanya, dia kan memperkenalkan sosok kamu yang sebenarnya, Jeda Akan menjadi sebuah kata yang sangat menyakitkan, dan Jeda juga akan mencari tahu pelaku utamanya.

Akan aku ceritakan semuanya dalam sebuah paragraf dan kalimat yang aku rangkai dan akan terungkap semuanya dengan jelas.

Setelah mendengar penjelasan Dokter Aku dan Bi Oni mencoba kuat dan saling mendoakan untuk kesembuhan Azka. Azkania Suci itulah nama gadis itu, Gadis yang periang, lembut, cantik, dan memiliki multitaenta, baru kali ini aku sangat kehilangan sosok yang selalu aku abaikan keberadaannya. "Aku Sayang kamu" itulah yang ingin aku katakan kepadanya jika dia terbangun.

"Bi Angga ke toilet dulu ya." Kataku yang ingin pergi toilet.

"Iya den." Sahut Bi Oni yang terlihat pucat wajahnya.

Aku pun langsung pergi keluar mencari toilet, menelusuri setiap ruangan dan akhirnya aku menemukannya yang kebetulan tidak terlalu jauh hanya saja berdekatan dengan kantin rumah sakit, tak butuh waktu lama-lama setelah selesai aku langsung kembali ke ruang IGD menemani Azka dan Bi Oni. Sebelum ke ruangan aku menyempatkan membeli makanan Berat tapi bukan nasi untuk Bi Oni karena dia pasti lapar sekali dan tidak membawa bekal apa-apa ketika datang kesini. Aku membeli 2 Roti dan 2 Botol air mineral untuk aku dan Bi Oni.

"Assalamualaikum." Ucapku memberi salam.

"Waalaikumsalam." Sahut Bi Oni yang masih duduk memegang tangan Azka.

"Bi mari kita makan ini dulu, pasti Bibi lapar sekali." Kataku yang mengeluarkan 2 Roti dari kantung Plastik untuk di berikan kepada Bi Oni.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun