Mohon tunggu...
Suci Mulyati
Suci Mulyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jeda

12 Agustus 2022   06:00 Diperbarui: 12 Agustus 2022   06:09 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gue habis dari rumah sakit, Azka gue kecelakaan." Ujarku berterus terang.

"Ya Ampun kok bisa, bagaimana ceritanya?" Sahut Fadli terkejut dan langsung menanyakan konologi kejadiannya.

"Jadi begini, gue mendapatkan chat dari kasir tempat makan katanya Azka tidak membawa uang dan dompet dia hilang jadi gue ingin menyusul Azka ke tempat makan itu, gue di beritahu Lokasi tempat makan itu, tapi jalan itu terkenal banyak sekali begal jika malam-malam jadi gue titipkan motor di salah satu warung yang jaraknya agak jauh dari jalan menuju tempat makan itu, awalnya gue gak percaya, tapi setelah gue chat Azka dia gak balas, gue semakin khawatir dan menyusulnya, ketika di perapatan jalan Ada seorang gadis yang mendorong gue dan berteriak "Angga Awas" gue langsung tersungkur ke trotoar jalan gadis itu tertabrak dan kendaraan yang menabraknya langsung pergi, gue sempat berpikir untuk ngejar kendaraan itu tapi akan sia-sia saja, gue langsung membalikkan badan gadis itu, dan ternyata itu Azka, gue terkejut kenapa Azka bisa ada di situ, yang gue tahu Azka sedang ada di tempat makan itu, Ini sungguh aneh Fad, sepertinya Ada seseorang yang berusaha menjebak gue, yang membuat gue terheran kenapa Azka Ada di situ? Jika Itu Azka berarti yang mengirim Chat sama gue itu hanya orang yang ingin mencelakakan gue." Jelasku dengan berbagai tanda tanya di kepalaku.

"Sepertinya Ada yang sengaja ingin mencelakakan lo Ga, tapi siapa?" Sahut Fadli dengan prediksi yang ia yakinkan.

"Nah itu yang gue gak tahu?" Sahutku pasrah.

"Dah lah, kita kerjakan ini dulu nanti kalau telat kan bahaya, di pelajaran Pak Lukma kita harus rajin, gak apa kalau pelajaran lain kita santai-santai" Kata Fadli seperti biasa dia hanya rajin pada saat pelajaran Pak Lukman, itu pun jawabannya selalu melihat jawabanku.

Dua hal yang yang mungkin mengapa kita dipertemukan

Pertama, tidak disengaja dan kedua kita berjodoh

#Azkania Suci

"Fad, Pacar lo mana?" Tanyaku.

"Pacar yang mana Ga?" Tanya Fadli Pura-pura gak tau.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun