"Bi, malam ini aku akan meminta bantuan Teh Syakila untuk membukakan Mata batin aku di sini, bibi bisa bantu aku menyiapkan semuanya?" Kata ku meminta bantuan Bi Oni.
"Di sini den? Untuk apa? jangan den kasihan Non Azka." Kata Bi Oni melarangku.
"Aku mohon bi, ini untuk kebaikan kita semua." Sahut ku memohon.
"Ya sudah bibi akan menyiapkan semuanya." Sahut Bi Oni.
"Terima Kasih bi, aku pergi dulu." Kataku yang langsung pergi keluar untuk menjemput Risma.
Pukul 21.00 WIB
Aku dan Risma sampai di Rumah sakit, di Ruangan Fatma sudah ada Teh Syakila orang yang bisa membukakan Mata batin, Fadli dan Bi oni mempersiapkan semua perlengkapan untuk membukakan mata batin.
Teh Syakila melakukan ritual membuka mata batin ku, dengan percaya diri dan berani mengambil resiko aku mulai merasakan hawa-hawa mistis di ruangan ini.
"Kamu bisa dengar saya?" Tanya Teh Syakila.
"Kalian berdua harus pegangan tangan jangan sampai lepas, Risma mata batin kamu sudah terbuka secara alami, jadi kamu harus bisa menjaga Angga jangan sampai emosinya memuncak saat bertemu dengan Azka, dan jangan sampai Angga terbawa pengaruh Azka. Jangan biarkan Azka menguasai Angga. Jika itu terjadi akan sangat berbahaya untuk kamu dan Angga." Kata Teh Syakila memberitahu kami.
Gelap itulah yang aku rasakan saat pertama kali membuka mata, ruangan ini sepi hanya ada aku dan Risma.