Mohon tunggu...
Study Rizal L. Kontu
Study Rizal L. Kontu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bidang yang saya geluti terkait dengan filsafat, dakwah, dan civic educatiion.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Azyumardi Azra sebagai Bapak Jurnalisme Islam

28 September 2024   23:03 Diperbarui: 28 September 2024   23:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Prof. Dr. Azyumardi Azra dikenal luas sebagai seorang cendekiawan Muslim, sejarawan, dan akademisi yang memiliki pengaruh besar dalam pemikiran Islam modern di Indonesia. Namun, salah satu kontribusi pentingnya yang sering kali terlupakan adalah perannya dalam dunia jurnalistik, terutama dalam mengembangkan jurnalisme Islam yang progresif dan inklusif. Sebagai seorang yang memulai karirnya di dunia pers dan terus berperan aktif dalam jurnalistik hingga akhir hayatnya, Prof. Azyumardi Azra pantas dijuluki sebagai "Bapak Jurnalisme Islam" di Indonesia.

Panji Masyarakat: Peran Awal di Dunia Jurnalisme

Peran awal Prof. Azyumardi Azra di majalah Panji Masyarakat memiliki signifikansi penting dalam membentuk pandangan dan keterlibatannya di dunia jurnalisme. Panji Masyarakat merupakan salah satu media yang berpengaruh pada masa Orde Baru, khususnya di kalangan Muslim intelektual Indonesia. Didirikan oleh Buya Hamka pada tahun 1959, majalah ini menjadi sarana penting bagi pemikiran Islam progresif dan wacana intelektual Muslim di Indonesia. Di sinilah Azra muda mulai mengasah keterampilan jurnalistiknya dan terlibat dalam diskusi-diskusi penting tentang peran media dan agama dalam kehidupan sosial.

Ada beberapa aspek kunci dari peran awal Prof. Azyumardi Azra di Panji Masyarakat dalam dunia jurnalisme, yaitu:

1. Media sebagai Wadah Pemikiran Islam Progresif

Panji Masyarakat berdiri sebagai salah satu corong pemikiran Islam yang berusaha menjawab tantangan modernisasi dan perkembangan sosial-politik di Indonesia. Azra, yang saat itu masih berusia muda, terlibat dalam dinamika intelektual ini dengan menulis dan meliput isu-isu yang berkaitan dengan Islam dan peranannya di masyarakat.

Di majalah ini, Azra belajar tentang pentingnya media dalam menyampaikan gagasan-gagasan yang dapat mendorong perubahan sosial. Melalui jurnalisme di Panji Masyarakat, ia membantu mengartikulasikan bagaimana Islam dapat bersinergi dengan modernitas tanpa kehilangan identitas. Majalah ini berusaha menjembatani Islam tradisional dengan modernitas yang tengah berkembang di Indonesia.

2. Pembentukan Kesadaran Sosial dan Politis

Pengalaman di Panji Masyarakat memperkenalkan Azra pada isu-isu sosial dan politik yang melibatkan umat Islam di Indonesia. Ia menyaksikan bagaimana media dapat menjadi alat penting untuk memengaruhi opini publik dan mendorong diskusi tentang hak-hak politik, sosial, dan agama. Pengalaman ini memperkuat pemahaman Azra bahwa jurnalisme bukan hanya soal melaporkan peristiwa, tetapi juga menjadi sarana untuk mendorong keadilan dan perubahan.

Di era Orde Baru, Panji Masyarakat beroperasi dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan, termasuk pembatasan terhadap kebebasan pers dan sensor pemerintah. Dalam konteks ini, Azra menyaksikan langsung bagaimana media harus berhadapan dengan kekuasaan sambil tetap berusaha mempertahankan integritasnya. Pengalaman ini memperkaya perspektif kritisnya tentang hubungan antara media, kekuasaan, dan masyarakat.

3. Pelatihan Keterampilan Jurnalistik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun