Mohon tunggu...
Sri NurAminah
Sri NurAminah Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

I am entomologist, I believe my fingers. Cerpen pertama Kartini Dari Negeri Kegelapan menjadi Juara III Lomba Menulis Cerpen (Defamedia, Mei 2023); Predikat Top 15 Stories (USK Press, Agustus 2023); Juara II Sayembara Cerpen Pulpen VI (September 2023); Juara II Lomba Menulis Cerpen Bullying (Vlinder Story, Juni 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Agustus 2024); Juara III Lomba Menulis Cerpen The Party's Not Over (Vlinder Story, Agustus 2024); Predikat 10 Top Cerpen Terbaik (Medium Kata, Oktober 2024). Novel yang telah dihasilkan: Baine (Hydra Publisher, Mei 2024) dan Yomesan (Vlinder Story, Oktober 2024). Instagram: @srifirnas; personal website https://www.aminahsrilink.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelakiku Heterochromia

31 Januari 2025   02:30 Diperbarui: 31 Januari 2025   02:30 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mengapa kamu memandangi kami seperti itu?"

Lelaki itu menggeleng ketakutan dan memandang wajah Dex dengan seksama. Dia terkejut melihat sindrom Heterochromia di mata Dex.

"Apakah... apakah kamu Dex William?"

"Lancang sekali kamu bertanya seperti itu setelah menabrak istriku."

"Dex...masihkah engkau ingat padaku? Aku Sui... ground crew maskapai penerbangan Duo Cakra," lelaki itu memperlihatkan ID cardnya kepada Dex.

"Mengapa kamu ada di sini?" Dex bertanya ragu.

"Saat itu aku menjadi penumpang di pesawatmu yang mengalami kecelakaan. Sebelum pesawat terbakar, aku berhasil meloloskan diri dan terjun ke laut..." Sui memeluk tubuh Dex dengan erat, air matanya berlinang.

"Astaga...kukira engkau telah meninggal Sui."

Sui menggelengkan kepalanya, tidak percaya berjumpa lagi dengan Dex dan Michelia.

"Saat itu ombak sangat kencang. Aku terombang ambing terbawa ombak kiri dan kanan di lautan maha luas. Kejadian itu sungguh mengerikan," Sui terduduk ke tanah dan menutup mukanya. Tubuh Sui bergetar hebat sebagai bentuk ketakutannya.

"Aku takut sekali Dex..." Sui masih memeluk tubuh Dex erat-erat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun