"Nunggu teman, atau ada jadwal kuliah ?"
"Tidak, pak Suwardi, saya janji menemui pak Andre"
"Lho, kok di sini janjiannya, ...?" Mata berwibawa itu mengamati pakaian formal Wadiarini Anya. Gayanya mirip anaknya yang kuliah di Bogor. Di IPB, Institut Perbankan  Bogor
"Ooh yaa, saya tugaskan pak  Andre... untuk mengajak mu jadi assisten dosen. Jadi belum disampaikannya ?!"
"Sudah, disampaikan beliau, Pak Suwardi, ..."
"Jadi apalagi yang akan dibicarakan, .... Kamu bersedia, 'kan ? Nanti sekalian, untuk skripsi, kalau mau, bapak bisa bantu bimbing ..."
"Saya belum memberi jawaban, Pak Suwardi. Saat bertemu Pak Andre, saya minta waktu untuk memikirkan jadwal kegiatan pribadi saya. Hari ini akan saya sampaikan jawabannya, ..."
"Jadi bisa 'kan ?! Ini kesempatan baik untukmu. Belajar membimbing mereka yang tertinggal dan mengajar mahasiswa semester tiga..."
"Mohon maaf, Pak Suwardi, sebenarnya saya sangat beruntung dan berterima kasih. Telah diberi peluang untuk lebih maju, ...." mahasiswi cerdas itu menghela nafas dan melanjutkan.
"Namun, mohon maaf, jadwal kegiatan saya sudah tak mungkin ditambah lagi. Saya harus memegang komitmen pada kegiatan yang sudah terencana, dan, terkait dengan pihak lain. .... Saya tidak mampu menerima tawaran baik, dari pak Suwardi, ..."
Gadis anggun itu, gembira, bisa menuntaskan kalimatnya.