***
Pembaca "Wad !" yang cakrawala ilmunya luas, ... Kalian tahu atau pura-pura tidak tahu  lagu itu ? Kalau aku, kadang-kadang di malam minggu menyanyikannya juga. Bersama teman-teman laki-perempuan, sesama jomblo. Walau tidak hafal liriknya.
***
Sebenarnya, tentang jadwal grup akustik itu tampil di sini, bisa tanya ke kasir.
Kapan saja mereka akan tampil di kafetaria ini. Mereka mainkan bongo, saxophon, bas betot yang lebih tinggi dari pemusiknya. Itu sangat khas.
Alat musik lainnya, standar. Suara koor-nya, sungguh memukau. Angota grup belajar kelompok Wadiarini Anya, semua suka sekali.
Konon, kata orang, ... Memang disengaja waktu tampilnya selalu diubah. Alasannya, biar selalu ada yang berharap bisa beruntung menyaksikan. Dengan cara tiap hari, makan minum di kafe keren itu.
Seperti yang sedang didengarkan Wadiarini Anya. Tapi untuk meja, kali ini dia pilih yang bisa mengamati pengunjung keluar masuk.
Tak terhalang tiang-tiang berhias serpihan cermin.
Namun dari situ para seniman musik itu, tak begitu jelas aksi panggungnya.
***
Hari itu janji ketemu dosen muda di kafetaria ini. Dia tidak langsung duduk, matanya menjelajah kesetiap meja dan kursi. Dosen muda itu belum datang.
Pelayan menghampiri, membawa pesanannya di atas baki kayu jati, sebotol air minum dingin dan gelas kosong yang juga dingin. Mak-nyes, hmm !