Mohon tunggu...
Siti Widianti
Siti Widianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

manajemen

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Meningkatkan Kinerja Guru melalui Penerapan IQ dan SQ dalam Menangani Masalah Bullying

25 Juni 2024   09:39 Diperbarui: 25 Juni 2024   10:15 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Kesadaran diri

3. Kemampuan menghadapi dan mengatasi penderitaan serta rasa sakit

4. Wawasan, visi, nilai-nilai yang luas dan bagus

5. Pandangan terhadap segala sesuatu secara menyeluruh dan saling berkaitan

6. Kemampuan menghadapi dan memanfaatkan segala sesuatu dengan makna positif

7. Jiwa mandiri

8. Kemampuan secara produktif dengan eksistensinya terakui.

Howard Gardner, seorang psikologi dari Harvard Universty tampil dengan teori multiple intelligences atau kecerdasan majemuk yang dipopulerkannya pada tahun 1983. Teori kecerdasan inilah yang berani menyatakan bahwa kecerdasan seseorang sudah tidak lagi ditentukan oleh angka-angka IQ. Kecerdasan seseorang ternyata bersumber dari kebiasaannya sendiri. Bayangkanlah perubahan yang terjadi: kecerdasan yang bersumber yang bersumber dari angka berubah menjadi bersumber pada kebiasaan, yang merupakan kebiasaan seseorang untuk menciptakan produk-produk baru yang memiliki nilai budaya dan kebiasaan kreativitas dan problem solving. Setelah muncul teori multiple intelligence, teori-teori yang berkembang setelahnya memiliki karakteristik khas, yaitu meninggalkan konsep menggukur kecerdasan seseorang dengan konsep angka. Howard Gardner dalam Munif Chatid (2012:88) menyatakan bahwa ada sembilan kecerdasan dalam diri manusia, yaitu:

  • Kecerdasan Linguistik (bahasa) adalah kemampuan menyusun pikiran denganjelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara kompeten. melalui kata-kata untuk mengungkapakan pikiran-pikiran dalam bicara, membaca dan menulis. Biasanya, kecerdasan ini dimiliki oleh para orator, negosiator, pengacara atau para pemimpin negara di dunia.
  • Kecerdasan matematis (logis) adalah kemampuan menagani bilangan, perhitungan, pola, serta pemikiran logis dan ilmiah. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para ilmuwan atau filsuf.
  • Kecerdasan visual (spasial) adalah kemampuan melihat secara detail sehingga bisa menggunakan kamampuan ini untuk melihat segala objek yang diamati. Lebih dari itu, kecerdasan ini bisa merekam semua yang diamati dan mampu melukiskannya kembali. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para insinyur (terutama arsitek), pilot, navigator atau penemu.
  • Kecerdasan musikal adalah kemampuan menyimpan nada atau irama music dala memori. Orang yang memiliki kecerdasan ini lebih mudah mengigat sesuatu jika diiringi dengan irama musik. Biasanya kecerdasan ini dimiliki oleh para musisi, seniman atau budayawan.
  • Kecerdasan Kinestesis adalah kemampuan menggunakan anggota tubuh untuk segala kebutuhan atau kepentingan hidup. Dengan kecerdasan ini, seseorang bisa mewujudkan ide atau gagasannya melalui gerak fisik. Kecerdasan ini biasannya dimiliki oleh para penari atau atlet.
  • Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan seseorang untuk berhubungan dengan orang disekitarnya sehingga dia bisa merasakan secara emosional: temepramen, suasana hati, maksud, serta kehendak orang lain. Biasannya, kecerdasan ini dimiliki oleh para sosiolog, psikolog atau konselor (konsultan).

b. Indikator Kecerdasan Spiritual SQ

pada artikel KAJIANPUSTAKA yang di tulis Oleh Muchlisin Riadi(2022) mengatakan Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual, saat menghadapi persoalan dalam hidupnya, tidak hanya dihadapi dengan rasional dan emosional saja, namun akan menghubungkannya dengan makna secara spiritual agar langkah-langkahnya lebih matang dan bermakna dalam kehidupan. Menurut Azzet (2010), orang yang memiliki kecerdasan spiritual yang baik memiliki indikator atau tanda-tanda antara lain yaitu sebagai berikut:

  • Kemampuan Bersikap Fleksibel
  • Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai dengan sikap hidupnya yang fleksibel atau bisa luwes dalam menghadapi persoalan. Orang yang fleksibel semacam ini lebih mudah menyesuaikan diri dalam berbagai macam situasi dan kondisi. Orang yang fleksibel juga tidak mau dalam memaksakan kehendak dan tak jarang tampak mudah mengalah dengan orang lain. Meskipun demikian, ia mudah untuk bisa menerima kenyataan dengan hati yang lapang.
  • Tingkat Kesadaran Tinggi
  • Orang yang mempunyai tingkat kesadaran yang tinggi berarti ia mengenal dengan baik siapa dirinya. Orang yang demikian lebih mudah mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan keadaan, termasuk dalam mengendalikan emosi. Dalam menghadapi persoalan hidup yang semakin kompleks, tingkat kesadaran yang tinggi ini sangat penting sekali. Tidak mudah baginya untuk putus asa, orang yang semacam ini tidak mungkin mendapatkan julukan sebagai orang yang tidak tahu diri dari orang lain.


  • Kemampuan Menghadapi Penderitaan
  • Pada umumnya, manusia ketika dihadapkan dengan penderitaan, akan mengeluh, kesal, marah atau bahkan putus asa. Akan tetapi, orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang baik akan mempunyai kemampuan dalam menghadapi penderitaan dengan baik. Kemampuan menghadapi penderitaan ini didapatkan karena seseorang mempunyai kesadaran bahwa penderitaan ini terjadi sesungguhnya untuk membangun dirinya agar menjadi manusia yang lebih kuat. Ia juga mempunyai kesadaran bahwa orang lain yang lebih menderita darinya ternyata masih banyak. Lebih dari itu, ia juga menemukan hikmah dan makna hidup dari penderitaan yang sedang dihadapinya.
  • Kemampuan Menghadapi Rasa Takut
  • Dalam menghadapi rasa takut ini, tidak sedikit dari manusia yang dijangkiti oleh rasa khawatir yang berlebihan bahkan berkepanjangan. Padahal hal yang ditakutkan itu belum tentu terjadi. Takut menghadapi kemiskinan misalnya, bila berlebihan rasa takut itu bisa membuat seseorang lupa terhadap hukum dan nilai. Tidak demikian dengan orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang tinggi. Ia bisa menghadapi dan mengelola rasa takut itu dengan baik dan sabar. Kesabaran dalam banyak hal memang bisa bermakna sebagai keberanian seseorang dalam menghadapi kehidupan.
  • Kualitas Hidup yang Diilhami oleh Visi dan Nilai
  • Tanda orang yang mempunyai kecerdasan spiritual adalah hidupnya berkualitas karena diilhami oleh visi dan nilai. Visi dan nilai inilah hal yang termasuk bernilai mahal dalam kehidupan seseorang. Visi dan nilai dari seseorang bisa jadi disandarkan kepada keyakinan Tuhan, atau bisa juga berangkat dari visi dan nilai yang diyakininya berangkat dari pengalaman hidup. Visi dan nilai yang dimiliki oleh seseorang bisa membuat hidupnya terarah, tidak goyah ketika menghadapi cobaan, dan lebih mudah dalam meraih kebahagiaan.


  • Enggan Menyebabkan Kerugian yang Tidak Perlu
  • Orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang baik akan enggan bila keputusan atau langkah-langkah yang diambilnya bisa menyebabkan kerugian yang tidak perlu. Hal ini bisa terjadi karena ia bisa berpikir lebih selektif dalam mempertimbangkan berbagai hal. Inilah yang sering disebut dalam ilmu manajemen sebagai langkah yang efektif. Berpikir selektif dan menghasilkan langkah yang efektif sebagaimana tersebut penting sekali dalam kehidupan. Di samping bisa menghemat banyak hal, langkah yang demikian akan disukai oleh banyak orang karena tidak membuatnya dalam kerugian.
  • Cenderung Melihat Keterkaitan Berbagai Hal
  • Agar keputusan dan langkah yang diambil oleh seseorang dapat mendekati keberhasilan, diperlukan kemampuan dalam melihat keterkaitan dalam berbagai hal. Agar hal yang sedang dipertimbangkan itu menghasilkan kebaikan, sangat perlu melihat keterkaitan antara berbagai hal dalam sebuah masalah. Akan tetapi, tidak semua orang mempunyai kecenderungan untuk melihat keterkaitan berbagai hal dari sebuah kejadian yang sedang dihadapinya. Hanya orang-orang yang mempunyai kecerdasan spiritual yang mampu melakukannya. Dengan demikian, orang tersebut tampak lebih matang dan berkualitas di berbagai hal dalam kehidupannya.
  • Cenderung Bertanya "Mengapa" atau "Bagaimana Jika"
  • Pertanyaan "Mengapa" atau "Bagaimana Jika biasanya dilakukan oleh seseorang untuk mencari jawaban yang mendasar. Inilah tanda bagi orang yang mempunyai kecerdasan spiritual tinggi. Dengan demikian, ia dapat memahami masalah dengan baik, tidak secara parsial, dan dapat mengambil keputusan dengan baik pula. Pertanyaan "Mengapa" atau "Bagaimana Jika ini penting agar seseorang tidak terjebak dalam satu masalah. Hal ini juga penting agar seseorang mempunyai kemungkinan sebagai jalan keluar dalam menghadapi suatu masalah dan bisa merencanakan tujuan dengan baik demi mencapai sebuah keberhasilan.

7. bullying

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun