"Nak...kemarin ibu bilang kan, kamu ngga boleh kuliah jauh?"
"Iya gapapa bu aku kuliah deket aja." Jawab Aulia menahan air mata.
"Ngga gitu nak. Setelah ibu pikir, lebih baik kamu kuliah jauh aja gapapa nak." Jawab ibunya tersenyum.
"Ibu serius?" tanya Aulia Bahagia.
"Ibu serius banget kak." Jawab ibu bahagia walaupun tubuhnya masih terasa sakit.
Aulia memeluk ibunya, bahagia. Adiknya Aurel tinggal dirumah bersama kakek dan neneknya. Jadi yang menjaga ibunya hanya Aulia. Aulia Kembali kepondok untuk foto daftar kuliah, yang menjaga ibu nya om nya sedangkan  Aulia Kembali kepondok naik bis. Aulia kembali ke pondok bahagia karena dia di perbolehkan untuk kuliah jauh. Aulia bercerita pada teman-teman nya. Teman-teman nya pun ikut bahagia mendengar hal tersebut. Setelah foto Aulia langsung kembali ke rumah sakit untuk menjaga ibu nya.
Ketika di tinggal oleh Aulia ibu nya sempat kritis, tetapi Aulia tidak di beritahu. Kembalinya Aulia di rumah sakit, ibu Aulia berpura-pura kuat, karena melihat wajah Aulia yang sangat bahagia. Keadaan ibu Aulia semakin  hari, semakin tidak stabil, namun ibu Aulia selalu memperlihat kan  wajahnya yang terlihat baik-baik saja, sehingga Aulia tidak menyadari ibu nya semakin sakit.
3 hari kemudian
Tiba-tiba tubuh ibu Aulia kritis bahkan sempat tidak sadarkan diri. Aulia hanya bisa berdoa semoga ibu nya bisa melawan penyakitnya. Ketika ibu nya sadar namun hanya sekejab, lalu berbicara pada Aulia.
"Sayang, jika ibu tertidur selamanya, tolong  jaga adikmu, raih lah mimpi besarmu. Ibu yakin kamu kuat nak. Maaf kan ibu, jika ibu tidak bisa mendampingi kamu hingga sukses, tapi ayah dan ibu akan selalu ada dihatimu, kuliah lah di universitas yang kamu inginkan dan capailah cita-cita mu, bimbinglah adikmu hingga dia bisa meraih mimpi seperti kamu." Ucap ibu wajahnya pucat.
"Ibu aku belum siap bu, aku tidak bisa tanpa ibu, Aurel masih butuh kasih sayang ibu." Aulia meneteskan air mata di wajah ibu nya.