"kak ini kaya mimpi ya?" masih dengan wajah tidak percaya.
"iya ini memang mimpi besar kakak, terus kita kembangkan berdua, rumah sakit ini juga memberi bantuan untuk orang kurang mampu, ayo kita lihat dalamnya." Ajak Aulia.
      Ketika berjalan menelusuri dalam rumah sakit, melewati ruang farmasi, lalu Aulia memberitahu Aurel
"Ini ruang farmasi, kakak minta tolong kamu yang akan mengurus semua ini."
"Aku udah ga bisa berkata-kata lagi. Aku akan mengembangkan rumah sakit ini kak."
      Air mata Aurel menetes, tidak menyangka dia bisa hingga sampai disini bersama kakaknya.
"kak." Panggil Aurel
"Apa." Jawab Aulia kesal.
"Kakak udah punya pacar belum." Tanya Aurel penasaran
"Belum." Sambil tersenyum malu
"Ayolah  kak, mimpi aku kurang satu."