"Ayok kita pulang, kita akan berlibur ke Surabaya,besok kita berangkat." Ajak ayah.
Di hari esok mereka semua berangkat ke Surabaya pukul 7 pagi, setelah di Surabaya, Aurel mengajak untuk ke mall, namun tiba-tiba ayah Aulia merasa tidak enak badan. Akhirnya mereka pulang , tapi ayah aulia selalu terlihat sehat dan semangat walaupun sedang sakit. Sesampainya di rumah, ayah langsung istirahat. Aurel dan Aulia bahagia bisa liburan bersama walau hanya sebentar.
Di malam hari ketika Aurel sudah tidur, badan ayah Aulia menggigil dan demam. Terpaksa Aulia dan ibunya menelpon om nya untuk mengantar ayah nya ke rumah sakit. Aurel di rumah bersama neneknya. Di malam itu ayahnya di larikan ke IGD dan ternyata harus segera di bawa ke ICU karena kondisinya sudah tidak stabil. Aulia sangat sedih, seharusnya dia bahagia setelah liburan, tetapi ayahnya jatuh sakit. Ketika ayahnya sudah sadar, ayahnya ingin berbicara dengan Aulia.
"Nak mungkin ayah sebentar lagi sudah tiada, tolong jaga ibumu dan adekmu ya." Ucap ayah dengan terbata-bata dan nafas yang sudah mulai hilang.
"Ayah...ayah nggak boleh kayak gitu, aku yakin ayah kuat, ayah bilang mau nemenin aku sampai sukses." Kata Aulia dengan air mata bercucuran membasahi seluruh wajahnya.
Setelah Aulia berkata ayahnya sudah tidak sadarkan diri, jantungnya lemah kondisinya semakin menurun. Ibunya menuntun syahadat. Setelah itu ayahnya tiada dengan tersenyum pada Aulia. Aulia selalu berusaha kuat, karena, jika dirinya sedih, bagaimana dengan ibu dan adiknya?.
Ayahnya di makam kan, Aulia menahan air matanya untuk  menguatkan ibunya. Aurel masih tidak mengerti apa yang terjadi, karena dia terakhir melihat ayahnya masih terlihat sehat. Lalu Aulia memberitau Aurel dengan perlahan, meskipun mungkin Aurel akan mengerti ketika dia sudah besar.
1 tahun kemudian
Melewati hari hari-hari tanpa sosok ayah, dia sudah terbiasa, walaupun ayahnya sudah tiada, dia tidak pernah menyerah meraih mimpinya. Ibu yang selalu menyemangatinya dan adiknya yang selalu ceria, membuatnya tidak pernah rapuh. Aulia sering meraih kejuaraan  olimpiade sains dan lomba non akademik ,dan tentunya dia selalu berhasil. Aulia tidak pernah sombong akan hal tersebut, dia juga mengajari teman-temanya tentang ilmu yang ia punya, agar bermanfaat untuk orang banyak .
Suatu hari...
"Kak bentar lagi kamu kuliah ya?" tanya ibu