Mohon tunggu...
Siti Hamida
Siti Hamida Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Halo! Nama saya Siti Hamida Imi, seorang pelajar SMA di kelas XII di SMA Plus Al-Fatimah. Saya sangat menyukai dunia menulis dan seringkali menuangkan ide-ide saya dalam bentuk artikel dan cerita pendek di blog ini. Melalui blog ini, saya berharap dapat berbagi pemikiran dan pengalaman saya tentang berbagai topik, mulai dari buku yang saya baca hingga isu-isu sosial terkini. Terima kasih sudah berkunjung, dan semoga tulisan-tulisan saya bisa menginspirasi kalian!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perjuangan Meraih Mimpi Besar

17 September 2024   06:32 Diperbarui: 17 September 2024   06:34 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aurel menutup matanya lalu diajak aulia naik mobil, ketika sudah sampai aurel membuka mata.

"kak kita ngapain ke rumah sakit? Kakak sakit? Sakit apa? Kenapa harus ke rumah besar ini? Atau kakak mau melamar kerja? Tapi kan kakak udah ada jadwal dimana- mana" tanya aurel dan masih dengan wajah kebingungan dan semakin penasaran.

"bentar aurel, bentar."

"kenapa kak? Aurel sudah tidak sabar"

"jadi, ini adalah rumah sakit permata aulia," belum selesai berbicara aurel memotong pembicaraan aulia.

"iya lah kak, aku juga tau, kalo ini rumah sakit Permata Aulia, tapi ini baru ga sih? Bagus banget lagi, kalo aku bisa bekerja disini dan menjadi ke farmasian disini aku akan senang sekali."

Aulia tidak sabar langsung to the point.

"oke, aurel sayang, ini adalah rumah sakit baru, nah ini yang mendirikan adalah kakak aulia, jadi nama rumah sakit ini Permata Aulia dan kamu akan menjadi kepala rumah sakit sekaligus yang akan mengatur semua obat atau ke farmasian di rumah sakit ini. Huffttt gitu aurel," aurel sangat terkejut mendengar hal tersebut hingga dia tercengang

"hah!" Jawab aurel dengan tatapan kosong

"maaf ya aurel, kakak diam-diam mendirikan rumah sakit ini." Aurel masih dengan tatapan kosongnya, tidak menjawab apapun. Aulia pun menampar aurel agar dia sadar

 "aurel!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun