Aurel menutup matanya lalu diajak aulia naik mobil, ketika sudah sampai aurel membuka mata.
"kak kita ngapain ke rumah sakit? Kakak sakit? Sakit apa? Kenapa harus ke rumah besar ini? Atau kakak mau melamar kerja? Tapi kan kakak udah ada jadwal dimana- mana" tanya aurel dan masih dengan wajah kebingungan dan semakin penasaran.
"bentar aurel, bentar."
"kenapa kak? Aurel sudah tidak sabar"
"jadi, ini adalah rumah sakit permata aulia," belum selesai berbicara aurel memotong pembicaraan aulia.
"iya lah kak, aku juga tau, kalo ini rumah sakit Permata Aulia, tapi ini baru ga sih? Bagus banget lagi, kalo aku bisa bekerja disini dan menjadi ke farmasian disini aku akan senang sekali."
Aulia tidak sabar langsung to the point.
"oke, aurel sayang, ini adalah rumah sakit baru, nah ini yang mendirikan adalah kakak aulia, jadi nama rumah sakit ini Permata Aulia dan kamu akan menjadi kepala rumah sakit sekaligus yang akan mengatur semua obat atau ke farmasian di rumah sakit ini. Huffttt gitu aurel," aurel sangat terkejut mendengar hal tersebut hingga dia tercengang
"hah!" Jawab aurel dengan tatapan kosong
"maaf ya aurel, kakak diam-diam mendirikan rumah sakit ini." Aurel masih dengan tatapan kosongnya, tidak menjawab apapun. Aulia pun menampar aurel agar dia sadar
 "aurel!"