Solidaritas Mekanik Menurut Durkheim
Solidaritas mekanik adalah konsep yang diperkenalkan oleh Emile Durkheim untuk menggambarkan jenis ikatan sosial yang kuat dan berdasarkan pada kesamaan di antara anggota suatu kelompok. Dalam masyarakat dengan solidaritas mekanik, individu-individu memiliki kesadaran kolektif yang tinggi dan terikat oleh nilai-nilai, kepercayaan, serta norma-norma yang sama. Ciri-ciri Solidaritas Mekanik:
Kesadaran Kolektif yang Kuat: Individu dalam masyarakat ini memiliki kesadaran yang sama tentang apa yang benar dan salah, serta memiliki tujuan hidup yang serupa.
Persamaan: Anggota masyarakat memiliki latar belakang sosial, budaya, dan ekonomi yang relatif sama.
Ikatan Pribadi: Hubungan antar individu bersifat pribadi dan langsung, didasarkan pada ikatan keluarga, kekerabatan, atau lingkungan tempat tinggal.
Pembagian Kerja Sederhana: Pembagian kerja dalam masyarakat ini relatif sederhana, dan setiap individu seringkali melakukan berbagai tugas yang sama.
Hukum Represif: Hukum yang berlaku bersifat represif, bertujuan untuk menjaga kesatuan sosial dan menghukum mereka yang melanggar norma-norma kelompok.
Contoh Masyarakat dengan Solidaritas Mekanik:
Masyarakat Pedesaan: Masyarakat pedesaan tradisional seringkali memiliki solidaritas mekanik yang kuat, di mana semua anggota saling mengenal dan bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Suku Bangsa: Suku-suku bangsa dengan budaya yang khas juga memiliki solidaritas mekanik yang tinggi, karena mereka berbagi sejarah, bahasa, dan tradisi yang sama.
Solidaritas Organik