Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Pinggir Jurang, Memahami Marginalisasi Masyarakat melalui Lensa Durkheim

27 Agustus 2024   14:22 Diperbarui: 27 Agustus 2024   15:58 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karakteristik Individu: Faktor-faktor seperti status sosial, usia, dan jenis kelamin dapat mempengaruhi cara seseorang diperlakukan ketika melakukan tindakan menyimpang.

 Integrasi Sosial dan Marginalisasi? 

Integrasi sosial adalah kondisi di mana individu merasa terikat erat dengan masyarakat dan kelompok sosialnya. Individu yang terintegrasi dengan baik memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap komunitasnya, berbagi nilai-nilai yang sama, dan merasa bahwa mereka adalah bagian penting dari keseluruhan. Durkheim melihat integrasi sosial sebagai faktor penting dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat. Ketika integrasi sosial kuat, individu cenderung merasa puas dan bahagia, dan tingkat kejahatan serta perilaku menyimpang cenderung rendah.

Integrasi sosial dan marginalisasi adalah dua sisi mata uang yang sama. Semakin tinggi tingkat integrasi sosial, semakin rendah tingkat marginalisasi. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat marginalisasi, semakin rendah tingkat integrasi sosial. Faktor yang mempengaruhi integrasi sosial dan marginalisasi, di antaranya: 

  • Perubahan sosial yang cepat dapat mengganggu integrasi sosial dan menyebabkan munculnya kelompok-kelompok yang termarginalisasi.

  • Ketidaksetaraan ekonomi, sosial, dan politik dapat menyebabkan marginalisasi dan menghambat integrasi sosial.

  • Diskriminasi berdasarkan ras, agama, gender, atau orientasi seksual dapat menyebabkan marginalisasi dan menghambat integrasi sosial.

  • Ikatan keluarga dan komunitas yang kuat dapat meningkatkan integrasi sosial, sedangkan lemahnya ikatan ini dapat meningkatkan risiko marginalisasi.

Suicide dan integrasi sosial

Meskipun tidak menggunakan istilah "marginalisasi", Durkheim menunjukkan bagaimana individu yang merasa tidak terintegrasi atau tidak memiliki regulasi moral yang kuat cenderung memiliki resiko bunuh diri yang lebih tinggi.

  • Integrasi Sosial: Individu yang merasa terisolasi atau tidak memiliki ikatan sosial yang kuat lebih mungkin mengalami perasaan kesepian dan putus asa, yang dapat memicu tindakan bunuh diri.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun