Karakteristik Individu: Faktor-faktor seperti status sosial, usia, dan jenis kelamin dapat mempengaruhi cara seseorang diperlakukan ketika melakukan tindakan menyimpang.
 Integrasi Sosial dan Marginalisasi?Â
Integrasi sosial adalah kondisi di mana individu merasa terikat erat dengan masyarakat dan kelompok sosialnya. Individu yang terintegrasi dengan baik memiliki rasa memiliki yang kuat terhadap komunitasnya, berbagi nilai-nilai yang sama, dan merasa bahwa mereka adalah bagian penting dari keseluruhan. Durkheim melihat integrasi sosial sebagai faktor penting dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat. Ketika integrasi sosial kuat, individu cenderung merasa puas dan bahagia, dan tingkat kejahatan serta perilaku menyimpang cenderung rendah.
Integrasi sosial dan marginalisasi adalah dua sisi mata uang yang sama. Semakin tinggi tingkat integrasi sosial, semakin rendah tingkat marginalisasi. Sebaliknya, semakin tinggi tingkat marginalisasi, semakin rendah tingkat integrasi sosial. Faktor yang mempengaruhi integrasi sosial dan marginalisasi, di antaranya:Â
Perubahan sosial yang cepat dapat mengganggu integrasi sosial dan menyebabkan munculnya kelompok-kelompok yang termarginalisasi.
Ketidaksetaraan ekonomi, sosial, dan politik dapat menyebabkan marginalisasi dan menghambat integrasi sosial.
Diskriminasi berdasarkan ras, agama, gender, atau orientasi seksual dapat menyebabkan marginalisasi dan menghambat integrasi sosial.
Ikatan keluarga dan komunitas yang kuat dapat meningkatkan integrasi sosial, sedangkan lemahnya ikatan ini dapat meningkatkan risiko marginalisasi.
Suicide dan integrasi sosial
Meskipun tidak menggunakan istilah "marginalisasi", Durkheim menunjukkan bagaimana individu yang merasa tidak terintegrasi atau tidak memiliki regulasi moral yang kuat cenderung memiliki resiko bunuh diri yang lebih tinggi.