Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendem dan Ndadi dalam Jaranan, dalam Beberapa Perspektif

16 Agustus 2024   07:21 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelelahan: Aktivitas fisik yang intens selama pertunjukan dapat menyebabkan kelelahan fisik yang ekstrem, sehingga tubuh memasuki keadaan relaksasi yang dalam.

  • Pengaruh Zat: Beberapa zat stimulan atau halusinogen yang dikonsumsi oleh penari (meskipun tidak umum) dapat mempengaruhi kesadaran dan perilaku.

  •  Psikologis:

    Beberapa konsep psikologis yang relevan untuk menjelaskan fenomena ini antara lain:

    • Suggesti dan Hipnosis: Musik gamelan yang monoton, gerakan tari yang repetitif, serta suasana mistis yang diciptakan dalam pertunjukan jaranan dapat menimbulkan sugesti yang kuat pada penari. Sugesti ini dapat memicu kondisi trance atau hipnosis ringan.

    • Emosi yang Intens: Emosi yang kuat seperti kegembiraan, ketakutan, atau kesedihan yang dipicu oleh musik dan tarian dapat memicu perubahan kesadaran.

    • Disosiasi: Disosiasi adalah suatu kondisi mental di mana seseorang memisahkan diri dari pikiran, perasaan, ingatan, atau sensasi tubuh. Dalam konteks mendem dan ndadi, penari mungkin mengalami disosiasi, sehingga mereka merasa terpisah dari tubuh fisik dan lingkungan sekitarnya.

    • Identifikasi Peran: Penari jaranan seringkali mengidentifikasi diri dengan karakter atau roh yang mereka perankan. Identifikasi peran ini dapat memicu perubahan perilaku dan emosi yang dramatis.

    • Konformitas: Tekanan sosial untuk menampilkan pertunjukan yang spektakuler dapat mendorong penari untuk mencapai keadaan trans. Mereka mungkin merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan harapan kelompok.

    • Belajar Asosiatif: Melalui pengalaman berulang, penari belajar untuk menghubungkan rangsangan tertentu (misalnya, musik gamelan, gerakan tari) dengan respons tertentu (misalnya, keadaan trans).

    Perpektif terkait dengan Relasi Individu dengan Aspek Terkait 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun