Musik: Irama dan tempo musik gamelan yang khas memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kondisi psikologis penari.
Tari: Gerakan tari yang dinamis dan repetitif dapat memicu perubahan kesadaran.
Kostum dan Atribut: Penggunaan kostum dan atribut tertentu, seperti topeng dan senjata, dapat meningkatkan sugesti dan menciptakan suasana mistis.
Lingkungan: Suasana pertunjukan yang gelap, penuh asap dupa, dan diiringi suara gamelan yang keras dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk terjadinya trans.
Individu: Faktor individu seperti kepribadian, kesehatan mental, dan pengalaman spiritual juga dapat mempengaruhi seseorang untuk mengalami mendem atau ndadi.
Budaya Mendem dan Ndadi: Sebuah Refleksi Perilaku dan Tradisi Jawa
Budaya Jawa, dengan segala kompleksitasnya, menyimpan beragam tradisi dan perilaku yang unik. Di antara banyaknya, budaya "mendem" dan "ndadi" menjadi dua aspek yang menarik untuk dikaji. Kedua budaya ini, meskipun tampak sederhana, menyimpan makna mendalam tentang nilai-nilai luhur yang dianut oleh masyarakat Jawa.
Budaya mendem dan ndadi memiliki makna dan implikasi yang luas bagi masyarakat Jawa.Â
Menjaga Keharmonisan: Sikap mendem dan ndadi membantu menjaga keharmonisan dalam masyarakat. Dengan menahan diri dan bersikap sopan, konflik dapat dihindari dan hubungan antar individu dapat terjalin dengan baik.
Membangun Karakter: Budaya ini membentuk karakter individu yang sabar, bertanggung jawab, dan berbudi pekerti luhur. Hal ini penting untuk membangun masyarakat yang damai dan sejahtera.
Melestarikan Tradisi: Mendem dan ndadi merupakan bagian integral dari tradisi Jawa. Dengan melestarikan budaya ini, masyarakat Jawa dapat menjaga identitas dan nilai-nilai luhurnya.