Mohon tunggu...
Siti Khoirnafiya
Siti Khoirnafiya Mohon Tunggu... Lainnya - Pamong budaya

Antropolog, menyukai kajian tentang bidang kebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendem dan Ndadi dalam Jaranan, dalam Beberapa Perspektif

16 Agustus 2024   07:21 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendem dan Ndadi sebagai Jalan Menuju Penyatuan

Dalam konteks filosofi Jawa, mendem dan ndadi dapat diartikan sebagai upaya manusia untuk mencapai penyatuan dengan kekuatan yang lebih besar. Melalui trans yang dialami, seseorang seolah-olah melepaskan ego dan menyatu dengan alam semesta. Beberapa makna filosofis yang terkandung dalam fenomena ini antara lain:

  • Pencarian jati diri: Proses mendem dan ndadi dapat dipandang sebagai perjalanan spiritual untuk menemukan jati diri yang sejati. Melalui trans, seseorang dapat melepaskan segala bentuk topeng dan kembali pada keadaan aslinya.

  • Komunikasi dengan alam semesta: Dalam keadaan trans, seseorang dianggap mampu berkomunikasi dengan kekuatan gaib dan alam semesta. Hal ini memungkinkan mereka untuk memperoleh pengetahuan dan hikmah yang tidak dapat diperoleh melalui akal pikiran.

  • Penyatuan dengan Tuhan: Tujuan akhir dari mendem dan ndadi adalah mencapai penyatuan dengan Tuhan. Melalui trans, seseorang dapat merasakan kehadiran Tuhan dan mengalami kebahagiaan sejati.

Fenomena mendem dan ndadi merupakan fenomena yang kompleks dan multidimensi. Makna yang terkandung dalam fenomena ini dapat berbeda-beda tergantung pada perspektif yang menjadi lensanya. 

Budaya mendem yang ditemukan dalam kesenian jaranan di Jawa merupakan fenomena menarik yang memiliki kemiripan dengan berbagai praktik trans atau perubahan kesadaran yang ditemukan di berbagai budaya di dunia. Meskipun akar dan manifestasinya berbeda-beda, semua fenomena ini memiliki kesamaan dalam hal pencarian pengalaman spiritual, ekspresi emosi yang kuat, dan interaksi dengan kekuatan yang dianggap lebih tinggi.

Mendem dan ndadi dalam jaranan identik dengan kebudayaan Jawa. Nah apakah fenomena mendem dan ndadi juga muncul pada kebudayaan lain? Perbandingan Mendem dengan fenomena trans di budaya Lain dalam ditemukan juga. 

Berikut adalah beberapa perbandingan budaya mendem dengan fenomena trans di budaya lain:

1. Shamanisme:

  • Kesamaan: Baik shamans maupun penari jaranan yang mengalami mendem sering kali dianggap sebagai perantara antara dunia manusia dengan dunia roh. Mereka melakukan perjalanan spiritual dan membawa kembali pesan atau kekuatan untuk komunitasnya.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    9. 9
    10. 10
    11. 11
    12. 12
    13. 13
    14. 14
    15. 15
    16. 16
    17. 17
    18. 18
    19. 19
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun