Kehadiran pawang: Pawang memiliki peran penting dalam mengendalikan jalannya pertunjukan. Kehadiran pawang yang berpengalaman dapat membantu mencegah atau mengendalikan fenomena mendem dan ndadi.
Jadi, fenomena mendem dan ndadi lebih tepat dianggap sebagai bagian dari dinamika pertunjukan jaranan, bukan sebagai tujuan utama. Terkadang terjadi, terkadang tidak. Ketidakpastian inilah yang membuat pertunjukan jaranan menjadi unik dan menarik.
Ritual Sebelum Pertunjukan Jaranan untuk Menginduksi Keadaan Trans
Ritual-ritual sebelum pertunjukan jaranan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana mistis dan mempersiapkan penari untuk memasuki keadaan trans atau mendem. Ritual-ritual ini mengandung makna simbolik dan spiritual yang mendalam, serta diyakini dapat menjalin komunikasi dengan dunia gaib.
Berikut adalah beberapa ritual yang umum dilakukan sebelum pertunjukan jaranan:
1. Puasa dan Tirakat
Tujuan: Memurnikan pikiran dan tubuh, meningkatkan konsentrasi, serta mendekatkan diri kepada kekuatan gaib.
Bentuk: Puasa bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari puasa makan dan minum hingga puasa berbicara. Tirakat adalah bentuk laku spiritual yang lebih berat, seperti bertapa atau melakukan laku tertentu.
2. Slametan
Tujuan: Meminta restu kepada Tuhan dan leluhur, serta memohon keselamatan dalam pertunjukan.
Bentuk: Slametan adalah upacara selamatan yang biasanya dilakukan dengan menyiapkan sesaji berupa makanan dan minuman.