Mohon tunggu...
Sinar RahayuPutri
Sinar RahayuPutri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis dan membaca untuk mengenal dunia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setelah Wisuda

6 November 2021   20:20 Diperbarui: 6 November 2021   20:23 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah, neng Rina, ya? Perkenalkan nama ibu, Sumi. Ini anak bungsu ibu, namanya Vina baru kelas 3 SD" jelasnya sambil memperkenalkan anak perempuannya. aku hanya tersenyum kepada keduanya

"Ibu langsung sampaikan aja ya, maksud kedatangan ibu kesini mau mendaftarkan Vina les privat disini. Sebelumnya ibu dapat informasi melalui teman ibu, kalau disini ada yang membuka jasa les privat. Kebetulan saya juga sekarang lagi kewalahan ngurusin toko dan juga kungurusin yang dirumah. Jadi ibu mau minta tolong bantu anak ibu belajar" jelas bu Sumi lebih lanjut.

Aku yang mendengarnya benar-benar merasa terharu. Usaha dan kerja kerasku selama ini ternyata membuahkan hasil. Meskipun baru ada satu murid tapi bagiku ini sudah cukup membanggakan. 

"Sebelumnya aku mau mengucapkan terima kasih, karena ibu sudah mempercayakan saya mengajar les privat dek Vina. Terima kasih banyak bu"

"Justru ibu yang berterima kasih karena neng Rina sudah mau membantu anak saya belajar"

Kata apa yang harus aku ungkapkan kala itu. Tapi aku benar-benar terharu dan bersyukur atas kerja kerasku selama ini. Dan hari-hari ku sekarang mulai terasa berbeda. Aku mulai disibukkan dengan mengajar Vina selama beberapa hari dalam seminggu. Pengalaman mengajar les selama aku masih menjadi mahasiswa benar-benar bisa terealisasikan lagi sekarang.

Waktu terus berjalan dan anak-anak murid les privatku semakin bertambah banyak, meskipun jumlahnya tidak sampai dua puluh orang. Tapi aku tetap bersyukur untuk itu. Hasil mengajar selama beberapa bulan pun sudah bisa digunakan untuk menambah biaya sekolah adik, membantu bapak membayar listrik dirumah dan untuk kebutuhan pribadiku. Karin dan Olive yang melihat perkembangan jasa les privatku pun turut ikut senang karena apa yang aku kerjakan mulai membuahkan hasil. Dan aku perlahan melupakan email balasan dari lamaran pekerjaan yang ku kirim.

Di Tengah pesatnya pencapaianku tentunya tak semua orang menyukainya. Masih ada beberapa orang yang mencibir dan menghinaku. Ada yang mengatakan "Percuma sekolah tinggi-tinggi tapi cuma jadi guru privat" atau ada yang lebih parah seperti ini "Wah, sayang banget gelar sarjananya gak kepake" 

Tapi lagi-lagi aku tanggapi semua itu dengan senyuman. Seperti yang bapak ajarkan, anggap saja semua cibiran itu seperti dorongan untuk aku terus maju dan sukses. Dan ternyata benar apa yang bapak katakan. Beberapa orang tetangga bahkan mulai berani meminta pinjaman uang dariku, padahal sebelumnya pernah menghinaku sebagai pengangguran. Tapi dengan halus aku mengatakan bahwa aku belum bisa memberinya pinjaman uang. Dan besoknya ia langsung memusuhiku. Lagi. Ternyata lagi-lagi masih ada yang tidak suka padaku.

Hari-hari terus ku jalani seperti biasa. Pagi sampai sore mengajar les, kemudian malam membuat modul belajar. Melelahkan, tapi lebih lelah ketika harus menunggu hasil lamaran kerja. Malam itu ketika aku sedang fokus membuat modul belajar, tiba-tiba bapak datang dengan membawa secangkir teh manis hangat di tangannya.

"Kamu belum tidur Rin?"tanya bapak lembut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun