“Aku yakin sebentar lagi dia bakal muncul.”
“Bagaimana bisa kau begitu yakin?”
“Pasang telinga kamu, Sayang.”
Aku dan Rina kemudian terdiam saat kami mendengar suara gedebuk di atap rumah. Roger Bones tampaknya memang sudah datang naik helikopter, entah dari Shangrilla atau Four Seasons.
“Dia datang, Rin.”
“Ya, itu pasti dia.”
Sebenarnya aku ingin menyalakan lampu, tapi Rina segera mencegahku. “Kita nyalakan lampu di saat tepat, Sayang. Pintu kamar kamu kunci tidak?”
“Sudah aku kunci kok.”
“Kalau begitu waktunya pertunjukan kita mulai.”
“Waktu pertunjukan apa maksudmu, Rin?”
“Waktu pertunjukan kita, Sayang. Pertama kita nyalakan smartphone kita bersama-sama. Sekarang ambil smartphone kita berdua.”