“Apa kau ini memang Roger Bones?” tanyaku setelah berhenti tertawa.
Si topeng kambing langsung mengangguk cepat lalu dia mundur sampai bersandar ke dinding, lalu dia mendongak sedikit melihat kipas angin yang masih menyala. “Boleh saya matikan kipas angin ini?”
“Boleh kalau kamu tidak kepanasan.” kata Rina sambil tersenyum. “Kalau kamu kepanasan, biarkan saja kipas angin itu menyala.”
“Kenapa kalian tidak menyalakan AC saja?”
“Kami lebih suka kipas angin, Roger.” jawabku sambil menepuk-nepuk ranjang. “Kau punya masalah dengan kipas angin?”
Si topeng kambing menggelengkan kepala berulangkali, lalu mengambil kembali Walther P99 miliknya. Dia langsung mengarahkan moncong Walther P99 tersebut ke jidatku. “Saya sudah memasang peredam, jadi tinggal tembak jidat anda lalu beres sudah urusan saya.”
“Dengar, Roger. Apa kamu tahu siapa sebenarnya kami?” Rina bertanya begitu sambil merangkulku.
“Tentu saya tahu siapa anda dan suami anda. Anda dan suami anda pantas saya buat lenyap dari bumi yang indah ini. Mengapa? Karena begitulah tugas saya dari MI-6.”
“Boleh aku tahu siapa nama atasanmu di MI-6?” tanyaku sambil mengecup kening Rina.
“Nama atasan saya adalah Ian Belling. Apa anda mengenal atasan saya?”
“Nanti juga kenal kok.” kataku enteng. “Mau menembak kami sekarang?”