Sampai sekrang China berhasil membuat Amerika ketar ketir. Terbukti banyak produk yang berkualitas dari China. Begitu juga dengan Indonesia yang sampai saat ini sudah terbiasa dengan produk asal China, produk-produk China banyak yang di jual ke Indonesia sehingga lupa bahwa Indonesia memiliki produk lokal semisal permen.Â
Dulu ketika beliau masih melanjutkan studi di Taiwan, sempat tersirat apa yang harus dilakukan, sehingga memutuskan berkeliling Taiwan dan menawarkan kopi gayo (kopi yang sangat terkenal di Aceh). Kopi gayo sendiri sudah di kenal sebelum orang Aceh mengenal.Â
Sejak zaman Belanda sudah dipakai orang Belanda sebagai merek kopi mereka. Maka mahasiswa harus punya tekad yang besar dengan modal nekat dan istiqomah. Apalagi jika kita terbilang datang dari keluarga yang biasa-biasa saja, orang tua bukan seorang pejabat, petinggi kapolri dan lain sebagainya.Â
Tanpa berfikir luas, seorang mahasiswa dengan kegiatan yang dilakukan selama kuliah, tanpa di sadari di beri kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Tentunya berbeda dengan orang yang tidak berpendidikan. Jiwa kita harus muda selalu, mumpung masih muda. Beliau juga dulu memiliki niat ketika awal-awal usaha bahwa 'jika belum kaya, kenapa takut miskin?'.
Terdapat 4 daerah istimewa yang ada di Indonesia yaitu Yogyakarta, Aceh, Jakarta, dan Papua. Contoh di Aceh ada qanun keistimewaan. Maka berwirausaha sejak dini dapat menyemangati UMKM yang ada di Aceh. Dan yang perlu kita ketahui bersama juga bahwa penggerek ekonomi Indonesia adalah semua pelaku usaha UMKM bukan seorang pegawai negeri.Â
Aceh merupakan salah satu daerah termiskin di Indonesia. Dan koi gayo merupakan salah satu kopi terbaik di dunia. Dengan kita menyukai produk lokal, semakin banyak pelaku UMKM yang giat dalam berdagang dan berwirausaha. Jika kita tilik bahwa 4 negara terpadat negara di dunia itu adalah China, India, Amerika, dan Indonesia.Â
Dan Indonesia sendiri yang paling konsumtif. Makanya China mengimpor barangnya ke Indonesia, barang China bagus dalam hal kualitas maupun kauntitasnya. Tanpa kita sadari sebenarnya  produk Indonesia jauh lebih bagus. Kita harus banggsa dengan produk lokal.Â
Semisal ketika kita ke Korea dan melihat baju-baju yang ada di sana, harganya cukup rendah jika di bandingkan dengan ketika di jual di Indonesia. Hal ini megapa terjadi? Karena hanya tren. Contoh lain kota yang saat ini dijadikan tempat pertemuan G20 yaitu Bali. Bali prernah mendapatkan banyak wisatawan asing, akan tetapi incomenya balik ke luar lagi.
Indonesia tidak menolak hadirnya pasar bebas. Tetapi di saat yang sama kita terdapat hal menarik dari ekspor impor adalah yaitu menarik uang masuk dan keluar ke dalam. Kita masih muda. Dengan kemampuan teknologi lebih handal, berfikir nya kita seharusnya lebih brilliant (cemerlang). Dalam keilmuan manajemen, banyak kemampuan yang disediakan, dan yang paling lazim adalah Analisa SWOT.
Kita bisa menggunakan business model Canvas. Di mana dengan menggunakan model canvas tersebut terlihat lebih muda. Jika kita mau berwirausaha, yang ditawarkan adalah value ke pasar kita. Yang utama itu adalah pasar bukan modal. Maka anak muda punya potensi, punya usaha, punya kesempatan untuk bisa mendapatkan income sejak usia muda, maka manfaatkanlah sebaik mungkin.
Refleksi 4 (Ngobrol Santai- Kopi Aceh Sebagai Wadah Tukar Informasi dan Silaturahmi Go Internasional)