Berikut kisah kami dalam balutan kebersamaan di kegiatan modul nusantara....
Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 kami melaksanakan kegiatan Tarek pukat di Gampong Jawa, Banda Aceh. Tarek pukat sendiri merupakan salah satu kegiatan para nelayan di laut untuk menangkap ikan. Adapun nama gampong jawa karena Tarek pukat sendiri berada di sekitar gampong Jawa di Banda Aceh yang merupakan salah satu daerah yang banyak di huni oleh orang Jawa.Â
Untuk letak topografis di daerah gampong Jawa sendiri tanahnya rata dengan lahan, sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat dalam hal perdagangan maupun perikanan, sehingga sebagian besar masyarakat yang berada di gampong Jawa sendiri bekerja sebagai nelayan dan pedagang.
Tarek pukat sendiri merupakan kebudayaan Aceh yang berarti menarik jalan ikan di daerah pesisir. Selain itu tarek pukat merupakan salah satu tarian daeraah Aceh yang sangat terkenal yang menggambarkan kehidupan rakyat Aceh yang tinggal di pesisir sebagai nelayan.Â
Dalam hal ini memberi makna bagi kami terkait refleksi tolong menolong satu sama lain, terutama para nelayan yang melakukan kegiatan ini. Karena mereka tidak akan mungkin melaksanakan kegiatan ini seorang diri, sehingga dibutuhkan team work dan komando yang akan memberi perintah.Â
Kerja tim antar nelayan dalam aktifitas ini biasanya tanpa komando, ketika semua orang berada di lokasi tarek pukat, biasanya turut membantu menarik ikan yang sudah masuk jarring sampai ke bibir pantai, termasuk kami yang saat ini ikut serta dalam kegiatan ini. Untuk menyelaraskan gerak, sang komando memberi aba-aba tertentu yang sudah dipahami nelayan lainnya.
Pola Kerjasama inilah dalam aktivitas tarek pukat yang kemudian direfleksikan dalam sebuah tarian. Tari tarek pukat sendiri menunjukkan kepada para tamu bahwa team work sejak dahulu kala sudah ada di Aceh.
Refleksi 3 (Talkshow Entrepreneur Muda)
      Pada tanggal 30 Oktober, kami mengadakan kegiatan talkshow terkait bagaimana sih menjadi entrepreneur muda?
Pada kesempatan tersebut, kami bersama bapak Chandra Adi Kurnia, alumni jurusan bisnis Universitas Islam Indonesia yang ada di Yogyakarta dan kemudian melanjutkan studi di Taiwan.
Beliau bercerita tentang potensi anak muda untuk berwirausaha sedari dini, walaupun di bangku kuliah kita sudah bisa memulai untuk membuat usaha sendiri. Berbicara tentang usaha kopi yang sedang beliau jalani saat ini mulai di ekspor perdana pada tahun 2015. Kita bisa melihat Amerika dan China sebagai contoh.Â