Oh ya. BBM di sini tuh Blackberry Messenger ya. Maklum, ceritanya ini KKN tahun 2010. Jadi, belum ada tuh yang namanya Watsapp.
Bimo coba menelaah walaupun nggak ngerti-ngerti amat. Emang betul kemarin malam sempat heboh tuh kabar ada mahasiswi KKN yang diculik. Teman-temannya yang KKN di kota lain pada ngomongin itu di Twitter dan Facebook. Tapi, Bimo nggak terlalu ngikutin kabar itu.
"Kenapa nggak lapor aja?" celetuk Bimo dengan entengnya.
"Besok rencananya kami lapor ke pihak yang berwajib. Kami pengin coba usahain dulu tanpa libatin polisi. Supaya beritanya nggak jadi heboh," jawab orang itu lagi. "Makanya, kedatangan kami ke sini untuk meminta bantuan teman-teman semuanya. Kami minta tolong untuk membantu mencari keberadaan teman kami ini. Rencananya, habis Maghrib, sebagian dari teman-teman kelompok kami akan ke pusat kecamatan. Karena besok juga ada proker yang harus disiapin, kami nggak bisa menurunkan semua teman kelompok kami. Jadi, kami meminta kesediaan teman-teman di sini untuk membantu."
Semuanya kompak menoleh ke arah Toni. Dia kelihatan lagi berpikir. Kedua tangannya dilipat. Tapi matanya bergerak-gerak sambil mencari jawaban. Oke, serunya dalam hati. "Jadi begitu."
"Ha?" semuanya melongo.
"Jadi begitu apanya, Ton?"
Eh. Rupanya mulut Toni lupa dibuka saat otaknya menyebutkan jawaban. Dia malu sendiri. Dikira teman-temannya bisa telepati kali, ah. "Sori. Sori," kata Toni lagi. "Maksudnya, kita pake cara yang sama. Karena besok kita juga ada proker, dan malam ini harus persiapan, makanya gue akan mengirim 2 orang. Cukup nggak?"
"Itu udah cukup, kok."
"Oke, kalo gitu... yang akan membantu... adalah..." Toni memindai muka teman-temannya. Dia mencari orang yang layak dijadikan tumbal. Ada yang berpura-pura ngobrol. Ada yang sok sibuk sendiri sama hape-nya. Ada juga yang sengaja memalingkan muka. Halah. Tapi, Toni nggak peduli. Toh dia punya kuasa buat nyuruh anggotanya. "Zaki... sama... Bimo," seru Toni kemudian. "Lo berdua yang bantu cari."
Bimo yang mendengar hal itu, bersorak kegirangan. Kapan lagi dia bisa kabur dari rapat proker njelimet, pikirnya.