"Apa yang kau inginkan?" Ucap Dito dingin. Ia tak ingin banyak basa-basi, ia sudah muak dengan semua hal ini.
"lo berubah banget ya, dulu Dito yang gue kenal itu suka ceramah, suka bucin, suka dia tapi dianya ga peka-peka." ucap Mawar sambil tertawa pelan.
"Ini semua akibat lo." lagi-lagi wajah Dito datar, tak berekspresi.
"Kok salah gue? Gue salah apa?" ucap Mawar yang terlihat bingung. Melihat ekspresi muka Dito, ia semakin bingung. Ada apa dengan sahabatnya yang satu ini?
"Mau apa lo kesini?" Dito tak menggubris pertanyaan Mawar, ia kembali menatap mawar dingin.Â
"Gue mau cerita ke lo." Ucap Mawar yang mulai serius.
"Cerita apa? Tentang pacar lo yang sok asik itu? Yang sering ngikutin lu dimanapun itu? Udah berapa bulan? 5 atau 6? Sekarang putus? " Dito terkekeh.
"Iya gue sama dia putus." Ucap Mawar, wajahnya mulai terlihat redup, cahaya kegembiraan yang tadi ada diwajahnya perlahan menghilang.
Melihat wajah mawar, ingatan itu kembali bagaikan panah yang melesat cepat, tak dapat ditahan.
***
Hari yang sama, tempat yang sama, jam yang sama, setahun yang lalu. Di Kafe ini, terdapat 2 Remaja yang sedang asik bercengkrama di kursi dekat jendela. Sembari menghabiskan kopi kesukaannya, kopi rasa matcha.