Mawar yang mendengar jawaban Dito mendadak blushing, Ah jarang sekali Dito bisa bucin secara langsung. Biasanya ia hanya bisa bucin di Whatsapp saja.
"Kahfii, Dito nih bandel gangguin pacar orang." Ucap mawar dengan nada seakan-akan sedang melaporkan siswa yang bandel kepada guru bk.
"Haha iya deh serah lo." Dito kembali menengguk minumannya, dan melihat-lihat ponselnya.
Ibarat Jinnya aladin, baru saja dipanggil, Kahfi tiba-tiba sudah berada di kafe sambil membawa kopi rasa coklat. Ia langsung duduk disebelah Mawar.
Dito yang sedang tertawa pelan melihat Tiktok seorang bocah, tiba-tiba terkagetkan dengan suara laki-laki yang amat ia kenal. Dito menoleh kedepan, ia melihat Mawar dan Kahfi sedang asik bercanda. Padahal, baru beberapa menit yang lalu ia bercanda berdua dengan mawar.
Ibarat panah yang mengenai titik sasaran, hati Dito yang melihat Mawar asik bercanda dengan Kahfi pun akhirnya robek. Entah kenapa ia cemburu melihat Mawar dengan Kahfi saling bercanda bersama.
"Mawar, Gue balik duluan ya. Fi, gue balik ya. Ada urusan di rumah." Ucap Dito
"Lo mau kemana si Dit, Mending sini sama kita ngobrolin film. Sans aja kali." Ucap Kahfi Ardebalan sambil melirik kearah Mawar. "Iya kan yang?"
"Iya dit, jangan pulang dulu lah. Gue pengen Rekomendasi film dari lo." Ucap Mawar sembari makan kentang goreng yang tadi dibelikan oleh pacarnya.
"Iya kapan-kapan aja ya, gue ada urusan dirumah. Nanti rekomendasi filmnya gue kirim di whatsapp." Ucap Dito sembari mengambil tasnya, lalu ia berjalan keluar kafe, meninggalkan Mawar dan Kahfi berdua di kafe tersebut.
Mawar paham persis, ia tahu bahwa Dito menyukai dirinya. Dari tatapan, cara bicara, dan sikapnya tadi sudah menunjukkan bahwa Dito mempunyai perasaan lebih kepadanya. Kenapa jadi begini? Mawar menghembuskan nafasnya berat. Dito memang lelaki yang sangat baik, tapi tidak mudah untuk melepaskan Kahfi yang sangat perhatian kepadanya.