"Iya Kahfi suka sama lo." Ucap Ashila kali ini terdengar serius.
"Yaudah kalo suka itu urusan dia, gue ga suka sama dia. Kalo lo mau ambil ambil aja." Ucap Mawar judes.
"Yeeh nih anak ngeselin ya, Kahfi itu jago IPA, Masa lo gamau sama anak yang pinter Ipa?"
"Mau pinter mau nggak gue ga peduli." Mawar terlihat kesal, ia meninggalkan Ashila begitu saja lalu menuju keluar kelas.
Sial, umpat Mawar. Ternyata di luar kelas sudah ada Kahfi yang tengah berdiri takzim melihat pemandangan didepannya. Ia menoleh kearah Mawar, Wah waktunya udah tepat nih, ucap Kahfi dalam hati.
"Eh Mawar, gue mau ngomong sesuatu sama lo." Ucap Kahfi dengan tatapan penuh arti.
"Ngomong apa?" Ucap Mawar yang tak mengerti apa yang sedang terjadi.
"Mau ga lo jadi pacar gue?" Kahfi berkata dengan serius sembari menatap mawar penuh cinta.
"Hah?" Mawar kaget dengan pertanyaan Kahfi.
"Maaf Kahfi, gue butuh waktu buat ngejawab pertanyaan lo. Nanti kalo udah ada jawabannya, gue kasih tau ke lo, oke." Ucap Mawar lalu ia pergi meninggalkan Kahfi begitu saja.
Mawar kembali ke kelasnya dengan perasaan bingung, ia memutuskan untuk curhat ke Tsania, karna kalau ia curhat ke Ashila semua akan jadi heboh. Karna sebenarnya Mawar tau bahwa Ashila suka dengan Kahfi, namun sayangnya Kahfi suka kepada dirinya.